Kompas TV regional peristiwa

Ngeri! Tangan Pria Nyaris Putus Digigit Buaya, BKSDA Akui Serangan Makin Agresif

Kompas.tv - 13 Desember 2020, 18:10 WIB
ngeri-tangan-pria-nyaris-putus-digigit-buaya-bksda-akui-serangan-makin-agresif
Ilustrasi: seekor buaya jantan melakukan tarian di musim kawin untuk menarik perhatian buaya betina. (Sumber: BBC Earth)
Penulis : Fadhilah

 

PALU, KOMPAS.TV - Tangan kanan pria berinisial SHT (51) nyaris putus digigit buaya. Peristiwa tersebut terjadi Minggu (13/12/2020) pukul 09.20 Wita di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Video kejadian ini bahkan viral di media sosial Facebook. Kejadian bermula saat SHT sedang mandi dipinggir pantai untuk terapi air laut.

Nahas, tangan kanannya nyaris putus dikoyak buaya. Korban merupakan warga yang tinggal di Jalan Sungai Ogotion, Kecamatan Palu Barat.

Baca Juga: Seram! Buaya Besar Muncul Di Sungai Dekat Kebun Warga

BKSDA Sulteng sudah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk berhati-hati saat berada di sungai Palu maupun pantai Talise, Minggu (13/12/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/ERNA DWI LIDIAWATI)

Humas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng, Rino Tobing mengatakan, sosialisasi tentang bahaya berada dekat satwa liar terutama buaya sudah dilakukan dengan pemasangan papan maupun berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang ada tentang bahaya konflik satwa.

"Cuma saya heran, mengapa masih banyak yang abai. Kami tidak hanya pasang papan di sepanjang teluk Palu loh, kami juga sudah memberikan informasi langsung ke masyarakat agar mereka bisa paham," kata Rino, dikutip dari Kompas.com.

Korban serangan buaya saat ini sudah dilarikan ke RSUD Undara Palu, untuk mendapat perawatan.

Kepala Seksi Wilayah Konservasi 1 BKSD Sulteng Haruna sangat prihatin dengan adanya serangan buaya terhadap manusia yang terjadi Minggu pagi.

Pihak BKSDA sudah mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berada di Sungai Palu dan Pantai Talise.

"Akhir-akhir ini pantauan kami buaya muara semakin banyak dan cenderung agresif. Kami belum melakukan monitor apakah populasinya semakin bertambah atau karena adanya penyempitan habitatnya," kata Haruna, saat ditemui di Kantor BKSDA di Jalan Moh Yamin.

Saat ini, pemerintah tengah membuat tanggul laut pasca tsunami 2018 lalu.

Di sisi lain sebagian Sungai Palu juga sudah ditanggul. Kondisi ini menyebabkan habitat buaya muara semakin menyempit.

Baca Juga: Viral! Buaya Masuk Area Parkir Pusat Perbelanjaan

Haruna mengingatkan agar warga terus berhati-hati dengan keberadaan hewan buas ini. Ia juga berpesan agar warga mengubah prilaku.

"Saya juga perhatikan ada warga yang mendekati hewan buas ini saat sedang berjemur, ada yang suka foto dan sebagainya. Saya ingatkan agar jangan melakukan hal yang mengusik binatang buas ini. Karena sangat berbahaya," ujar dia.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x