Kompas TV regional berita daerah

Kiamat Sudah Dekat Karena Asteroid Apophis, Benarkah Demikian?

Kompas.tv - 17 November 2020, 14:26 WIB
kiamat-sudah-dekat-karena-asteroid-apophis-benarkah-demikian
Venzha christ saat riset ke NAOJ (National Astronomical Observatory of Japan) - Mizusawa, Jepang pada 2016, sebelum perjalanan risetnya menuju MDRS (Mars Desert Research Station) dan Mars Society. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar

Secara khusus, semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit minimum (MOID) 0,05 au atau kurang dan magnitudo absolut (H) 22,0 atau kurang, dianggap sebagai PHA.

Objek yang berpotensi berbahaya dapat diketahui tidak menjadi ancaman bagi bumi selama 100 tahun ke depan atau lebih, jika orbitnya ditentukan dengan cukup baik.

Baca Juga: Asteroid 1998 OR2 akan Melintasi Bumi Pekan Depan, Bentuknya seperti Pakai Masker

Asteroid yang berpotensi berbahaya dengan beberapa ancaman yang dapat berdampak pada bumi dalam 100 tahun ke depan tercantum di Tabel Sentry Risk NASA.

Pada Juni 2020, hanya sekitar 38 asteroid yang berpotensi berbahaya yang terdaftar di Tabel Sentry Risk. Asteroid Apophis menempati ancaman tertinggi ketiga pada Tabel Sentry Rist NASA ini.

4. Pentingnya MOID (Minimum Orbit Intersection Distance)

MOID adalah jarak persimpangan orbit minimum, yaitu ukuran yang digunakan dalam astronomi untuk menilai potensi jarak terdekat untuk menghindari risiko tabrakan antar objek luar angkasa.

MOID menggunakan satuan au (astronomical unit) yaitu panjang setengah sumbu panjang dari lintasan orbit bumi mengelilingi matahari (1 Astronomical Unit = 149 598 000 kilometer)

Baca Juga: Wow, Asteroid Sebesar Piramid Besar Giza Akan Tabrak Orbit Bumi Pekan Depan

MOID didefinisikan sebagai jarak antara titik-titik terdekat dari orbit osculating (perhitungan jarak orbit) dari dua buah benda langit.

“Dan yang paling terpenting serta unik adalah menghitung level risiko tabrakan dengan bumi,” tutur Venzha Christ.

MOID kerap digunakan untuk mencari jejak perjalanan asteroid yang mendekati bumi untuk memantau resiko dari pergerakannya terhadap bumi. Begitu juga dengan asteroid Apophis.

5. Perkembangan teknologi manusia bumi akan menghindarkan dari bencana

Pada 2029, peneliti akan bekerja keras untuk mengamati asteroid Apophis lebih detail. Sebab, saat itu posisi asteroid akan sangat dekat dengan bumi.

“Hasil pengamatan ini bisa mendalami secara seksama dan kemudian mencari solusi menghindari bencana yang disebut kiamat bagi umat manusia jika pada 2068 asteroid Apophis akan menghantam bumi,” kata Venzha Christ.

Baca Juga: NASA akan Tabrakkan Pesawat ke Asteroid untuk Amankan Bumi, Begini Caranya

Dengan perkembangan serta percepatan teknologi antariksa yang signifikan dalam dekade terakhir, para ilmuwan yakin menemukan solusi, seperti menciptakan pengaruh tarikan gravitasi untuk membuat pergerakan orbit dari asteroid ini bergeser.

Ada juga ide tentang menabrakkan wahana ruang angkasa pada asteroid tersebut. Sebut saja misi DART (Double Asteroid Redirection Test) dari NASA yang dilakukan bersama NASA and the Johns Hopkins Applied Physics Laboratory (APL) melalui sistem 'penabrak kinetik' atau juga dengan cara yang lebih ekstrem yaitu menghancurkan asteroid sebelum mencapai jarak dekat dengan bumi.

“Perkembangan teknologi dan pertahanan antariksa pasti akan menemukan solusi terbaik terkait asteroid Apophis dan sangat dimungkinkan juga ditemukannya solusi lain dalam empat dekade ke depan,” ucap Venzha Christ.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x