Kompas TV regional berita daerah

Kronologi 12 Makam Ambles di Sleman

Kompas.tv - 4 November 2020, 17:27 WIB
kronologi-12-makam-ambles-di-sleman
Sebanyak 12 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasana Mulya yang berlokasi di Dusun Mlandangan, Minomartani, Nganglik, Sleman ambles. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Sebanyak 12 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasana Mulya yang berlokasi di Dusun Mlandangan, Minomartani, Nganglik, Sleman ambles. Nisan makam itu ambles ke tanah sekitar 50 sampai 70 sentimeter.

Bahkan, ada tiga nisan yang terbelah dua akibat ambles. Diperkirakan, makam itu milik sembilan keluarga ahli waris.

Peristiwa makam ambles di Sleman itu terjadi pada Jumat, 30 Oktober 2020. Hujan deras yang mengguyur wilayah Yogyakarta dan sekitarnya membuat makam tergerus.

“Kejadian amblesnya makam di sini bukan pertama kali, beberapa kali terjadi saat musim penghujan,” ujar Tugino, juru kunci TPU Sasana Mulya Minomartani, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Tradisi Ziarah Kubur Di Pemakaman Kampung Jawa Denpasar

Meskipun demikian, ia tidak menampik, kejadian makam ambles kali ini adalah yang terbanyak jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Tugino sudah menghubungi ahli waris dan menyediakan tanah serta pasir untuk penanganan awal. Perbaikan dilakukan oleh masing-masing ahli waris. Tidak hanya itu, ia juga sudah membuat jalur parit supaya aliran air yang terkumpul di sisi timur makam bisa mengalir dan tidak menggenang.

Menurut Tugino, perbaikan harus dilakukan menyeluruh, sebab jika hanya memperbaiki makam yang ambles bisa merembet ke amblesnya makam yang lain. Ia akan meratakan tanah sehingga tidak ada yang posisinya lebih tinggi.

TPU Sasana Mulya Minomartani yang sudah berdiri sejak 1991 ternyata tidak memiliki saluran air hujan. Kondisi tanah lahan seluas 1.300 meter persegi itu tidak datar.

Baca Juga: Polres Kediri Kota Tangkap Sindikat Pencuri Relief Makam

Sisi depan makan berada di dataran tinggi, sedangkan di sisi timurnya lebih rendah. Akibatnya, jika hujan turun maka air mengalir ke bagian yang lebih rendah.

Terpisah, Ulu-ulu Kelurahan Minomartani, Dedi Eko Bintoro, sudah mengecek lokasi makam ambles. Ia akan membuat Detail Engineering Design (DED) termasuk membenahi saluran air di sekitar makam.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x