Kompas TV regional sosial

Putra Eks Pemimpin KKB Aceh Timur Lulus Seleksi TNI AD, Din Minimi Terharu

Kompas.tv - 27 September 2020, 12:04 WIB
putra-eks-pemimpin-kkb-aceh-timur-lulus-seleksi-tni-ad-din-minimi-terharu
Foto (KIRI): Nurdin Ismail alias Din Minimi bersama anggota keluarga termasuk putranya yang lulus seleksi TNI-AD. (KANAN): Din Minimi bersama Pangdam IM Mayjen TNI Hassanuddin. (Sumber: Serambinews.com)

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Kembali Terjadi di Aceh

Selama perjalanan di dalam hutan Aceh yang berlangsung Senin (28/12/2015), Sutiyoso mengaku dia merasa terus dalam pantauan anak buah Din Minimi.

Beberapa kali, saat mendekati markas Din Minimi, Bang Yos juga mendapat cegatan dari kelompok eks GAM tersebut. "Tapi saya ikut saja, itu sudah prosedur mereka," katanya.

Sesampai di camp Din Minimi, Sutiyoso menyebutkan dirinya diajak untuk berangkat ke rumah Din Minimi yang berada Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur.

Sesampai di rumah Din Minimi, keluarganya datang menghampiri dengan tangisan. Hal itu terjadi karena Din dan keluarganya telah terpisah selama empat tahun karena lari dari kejaran pihak keamanan ke dalam hutan.

Di rumah Din Minimi, Sutiyoso menyebutkan, dijamu dengan baik. "Kami membicarakan masalah tersebut sambil makan-makan," kata Bang Yos.

Setelah pembicaraan berlangsung hingga larut malam, akhirnya Din Minimi dan Sutiyoso bersepakat. Sutiyoso menerima penyerahan diri Din Minimi dan harus menyerahkan senjatanya.

Selasa (29/12/2015) pagi, Din Minimi melaksanakan apel bersama anak buahnya dan menyampaikan hasil diskusinya bersama Kepala BIN.

Anak buah Din Minimi, sebut Bang Yos, langsung tampak enggan menyerahkan senjata yang telah lama bersamanya.

Bang Yos yang merupakan seorang purnawirawan TNI, mengaku dapat memahami rasa enggan anak buah Din Minimi untuk menyerahkan senjata.

"Senjata itu sudah ada bersama mereka selama empat tahun. Itu sudah seperti istri mereka," kata Bang Yos.

Beberapa anak buah Din Minimi juga tampak bersembunyi karena hendak menyerahkan senjatanya. Senapan yang berjumlah 15 pucuk berjenis AK 47, disebut Bang Yos dalam keadaan sudah berkarat.

Penyerahan diri Din Minimi dianggap Kepala BIN usai penyerahan senjata. Dia juga sempat menelpon Gubernur Aceh, Zaini Abdullah agar merangkul kelompok Din Minimi.

Baca Juga: Upah Jasa Medis Dipotong, Insentif Tak Kunjung Turun, Tenaga Medis di Aceh Geram!!

KKB Aceh Timur Din Minimi Bukan Separatis

Sutiyoso menilai, kelompok bersenjata Din Minimi bukanlah kelompok separatis. Ia menyimpulkan hal itu setelah berbincang dengan Din Minimi dan mengetahui semua syarat yang diajukan.

"Bisa saya simpulkan, kelompok Din Minimi bukan separatis yang mau memisahkan diri dari NKRI, bukan merampok, menyulitkan masyarakat," kata Sutiyoso di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Sutiyoso mengungkapkan, kelompok Din Minimi adalah kelompok yang kecewa terhadap elite Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena lupa mementingkan kesejahteraan masyarakat Aceh setelah mendapat posisi di pemerintahan daerah.

Dugaan Sutiyoso makin menguat karena enam syarat yang diajukan kelompok Din Minimi menyiratkan kekecewaan itu.

"Saya ketahui dari tuntutan mereka, saya laporkan ke Presiden, Menkumham, DPR, Komnas HAM, kesimpulannya bisa diberikan (dikabulkan semua syaratnya)," ungkap Sutiyoso.

Adapun syarat yang diajukan kelompok Din Minimi adalah reintegrasi perjanjian Helsinski, pemberian jaminan kesejahteraan untuk yatim piatu dan janda anggota GAM, meminta KPK menyelidiki penggunaan APBD Aceh, meminta pemerintah menerjunkan tim pemantau indepenpen dalam Pilkada Aceh, dan meminta amnesti.

Menurut Sutiyoso, semua syarat yang diajukan kelompok Din Minimi sangat rasional. Ia khawatir, kelompok ini akan terus membesar jika tidak segera ditangani.

Kekhawatiran Sutiyoso itu merujuk pada pengalamannya saat menemui Din Minimi di pedalaman Aceh. Ia mengaku melihat anggota Din Minimi yang begitu loyal dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

"Kalau tidak diselesaikan, pengikutnya akan semakin besar," ungkap Sutiyoso.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x