Kompas TV regional peristiwa

Risma Tak Mau PSBB Lagi: Kalau Aku Terlambat Sedikit Nyungsep Beneran yang Punya Usaha

Kompas.tv - 2 September 2020, 10:05 WIB
risma-tak-mau-psbb-lagi-kalau-aku-terlambat-sedikit-nyungsep-beneran-yang-punya-usaha
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini  (Sumber: Dok.Pemkot Surabaya)
Penulis : Tito Dirhantoro

SURABAYA, KOMPAS TV - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memilih untuk tidak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Hal tersebut merupakan strategi yanh dipilih waniya yang akrab disapa Risma itu agar Surabaya terhindar dari resesi atau kelesuan kegiatan dagang, industri, dan lainnya di tengah pandemi Covid-19.

"Saya tidak mau ada perpanjangan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) lagi. Kita akan lakukan new normal atau tatanan baru," kata Risma di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (1/9/2020).

Baca Juga: Risma Klaim Surabaya Zona Hijau Corona, Khofifah: Yang Menentukan Bukan Pemkot, Pemkab, atau Pemprov

Risma berharap dengan tak diperpanjangnya PSBB, para pelaku usaha di Surabaya bisa kembali beroperasi. Namun demikian, dia menegaskan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Sebalikanya, jika PSBB diperpanjang Risma khawatir bukan tidak mungkin banyak pelaku usaha yang akan gulung tikar atau bangkrut.

Lebih lanjut, Risma mengklaim hingga akhir tahun 2020 perkembangan ekonomi di Kota Surabaya masih terbilang positif.

"Kemarin hasil data penelitian evaluasi Surabaya, kita di titik masih bisa bertahan di positif nanti InsyaAllah di akhir tahun," ujarnya.

Baca Juga: Risma Pamit: Tidak Ada Gunanya Saya Bangun Surabaya Bagus-bagus, Tapi Manusianya Tak Dapat Apa-apa

"Kenapa? Kalau aku kemarin terlambat sedikit nyungsep (terpuruk) beneran yang punya perusahaan, yang punya usaha."

Terlebih, Risma menambahkan, jika pelaku usaha itu sudah menggunakan modal usahanya untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.

Hal itu tentu saja akan semakin menambah beban ekonomi mereka yang pada akhirnya bisa berdampak pada gulung tikar.

"Kalau sudah modal dipakai makan, bagaimana dia (pelaku usaha) bisa bangkit lagi, kecuali kalau dia dapat insentif, tunjangan, atau bantuan," ujarnya.

Baca Juga: Risma Akui Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi: Saya Ingin Warga Surabaya Lebih Sejahtera

Karena itu, Risma mengatakan, pihaknya saat ini tengah merumuskan kebijakan di berbagai sektor, seiring dengan tak diperpanjangnya PSBB di Surabaya.

"Makanya kemarin aku beranikan, kesehatan kita pantau benar-benar tapi yang untuk usaha boleh bergerak."

Risma memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan terus berupaya memaksimalkan menjaga ekonomi agar tetap positif.

Terkait akan adanya resesi, Risma mengimbau warga Surabaya agar tidak panik. Sebab, pada 1998 dan 2008, ekonomi Surabaya mampu bertahan dan menunjukkan hal positif.

Baca Juga: Risma Terima Rumah Kelahiran Bung Karno Di Surabaya

Apalagi sekitar 92 persen usaha di Surabaya itu tergolong ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak terpengaruh dengan perekonomian global.

"Pertumbuhan ekonomi kita di atas pertumbuhan nasional. Kenapa begitu? Karena 92 persen usaha di Surabaya itu ekonomi menengah, jadi tidak terpengaruh kepada perekonomian global," kata Risma.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x