Tawuran Maut 2 Remaja Tewas, Ternyata Berawal dari Pesan Medsos Kiw Kiw Kiw

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tawuran di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (18/8/2020), menewaskan dua remaja bernama Aditya Lestianto (12) dan Yaris Riadi (17).

Aksi kriminal tersebut rupanya merupakan buntut dari ajakan tawuran di sosial media.

Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan, semua berawal ketika dua korban bersama tiga orang temannya yakni Atarik Kausar (16), Djoko Nurcahyo (29), dan Febriaya Adam (28) menerima pesan "Kiw Kiw Kiw" dari kelompok lawan melalui Instagram.

Baca Juga: Polisi Tangkap 6 Pelaku Dugaan Penyerangan yang Tewaskan 2 Remaja

Dalam pesannya, kelompok lawan memberi pesan ingin lewat.

"Tersangka kelompok Pembangkang Independen memberikan kode 'kiw kiw kiw' mengundang tawuran melalui Instagram dan dijawab oleh pihak korban kelompok Soldia Of Strong 'ya kenapa'. Lalu dijawab oleh kelompok tersangka 'gua mau lewat nih' dan dijawab lagi oleh gang korban 'lewat, lewat saja'," ujar Wakapolres Metro Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan dalam keterang persnya, Rabu (19/8/2020).

Setelah itu, korban dan kelompoknya menunggu di kawasan Jalan Pramuka Barat, Matraman, Jakarta Timur, pukul 05.00 pagi.

Tak lama berselang, kelompok Pembangkang Independen pun datang dan pertempuran pun tak terelakkan lagi. Aditya dan Yaris pun tewas dalam tawuran tersebut.

Aditya mengalami luka bacok di bagian perut kiri dan di bagian punggung. Sedangkan Yaris Riadi mengalami luka bacok di punggung dan kepala.

Kelompok pemuda itu pun melarikan diri ke arah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kedua korban yang sekarat akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Matraman Jakarta Timur dengan sepeda motor. Namun keduanya tewas sebelum mendapatkan penanganan dokter.

Baca Juga: Dipicu Dendam Lama, Dua Kelompok Warga Terlibat Tawuran

Pelaku Ditangkap

Setelah peristiwa itu, polisi pun mencari para pelaku pengeroyokan dua remaja tersebut. Alhasil, polisi mengamankan enam pelaku pengeroyokan Aditya dan Yaris.

Mayoritas dari enam pelaku yang ditangkap masih berstatus di bawah umur.

"Pelaku enam orang dan mayoritas masih pelajar dibawah umur," kata Steven.

Keenam pelaku tersebut terdiri dari MAP (20), VR (16) , RHS (15), I alias Ambon (16), RDP (16), dan RZP (14).

Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP Jo Pasal 2 Ayat (1) undang-undang Darurat RI. No.12 tahun 1951 Jo Undang-Undang RI No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.

Baca Juga: Tawuran di Jalan Medokan Semampir Surabaya, 1 Tewas Luka Tusukan