Kompas TV pendidikan edukasi

Menjangkau hingga Daerah 3T, Platform Merdeka Mengajar Dorong Akses Pengembangan Kualitas Guru

Kompas.tv - 18 Oktober 2022, 19:51 WIB
menjangkau-hingga-daerah-3t-platform-merdeka-mengajar-dorong-akses-pengembangan-kualitas-guru
Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. (Sumber: Dok. Kemendikbudristek)
Penulis : Meirna Larasati | Editor : Vyara Lestari

Dolfanweik mengaku juga dapat belajar dari para guru hebat lainnya di Indonesia melalui Video Inspirasi, Karya Nyata, dan Komunitas Belajar. Semua cukup melalui ponsel. Adanya fitur tersebut membuatnya menjadi makin tertantang dan terbantu secara kreatif untuk menggerakkan komunitas di daerah.

Baca Juga: Mendikbudristek: Transformasi Teknologi Berdampak pada Sektor Pendidikan

Platform Merdeka Mengajar untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang diluncurkan bersama Kurikulum Merdeka pada awal tahun 2022 telah membantu lebih dari 1,8 juta guru untuk terus belajar, mengajar dengan lebih baik, dan berkarya.

Produk-produk dalam platform Merdeka Mengajar disediakan untuk membantu para guru menerapkan pembelajaran paradigma baru, baik dengan menyediakan referensi pengajaran maupun melalui peningkatan kompetensi.

“Tidak hanya para guru di kota-kota besar maupun daerah yang secara infrastruktur jaringan sudah mapan, kami juga bangga melihat antusiasme para guru di daerah 3T untuk memaksimalkan fitur-fitur platform Merdeka Mengajar,” kata Hasan Chabibie, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek.

“Dari pantauan kami, saat ini dari daerah 3T di Indonesia sudah ada 100 ribu akun belajar.id teraktivasi, 29 ribu guru pengguna sudah mengakses platform Merdeka Mengajar, dan sebanyak 20 ribu guru aktif menggunakan 5 menu utama di platform Merdeka Mengajar,” jelas Hasan.

Sejumlah guru di daerah 3T menggunakan platform Merdeka Mengajar dalam proses pembelajaran. (Sumber: Dok. Kemendikbudristek)

Menanggapi kesulitan yang dihadapi para guru terkait keterbatasan sinyal di daerahnya, Hasan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru yang pantang menyerah dan antusias memaksimalkan platform Merdeka Mengajar.

“Kami sedari awal menyadari tantangan tersebut sehingga dari sisi teknologi, aplikasi Merdeka Mengajar sudah dirancang supaya lebih ringan daripada aplikasi serupa. Diharapkan setiap guru dengan berbagai tipe ponsel pintar bisa lebih mudah dalam mengunduh dan mengoperasikan platform Merdeka Mengajar,” pungkas Hasan.

Kemendikbudristek Dorong Semangat Guru Memaksimalkan Fitur Platform Merdeka Mengajar

Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan, dahulu guru-guru sangat tergantung dengan diklat maupun kegiatan resmi dari pusat untuk belajar.

Kini, keberadaan platform Merdeka Mengajar memampukan guru untuk belajar dan berlatih secara mandiri sehingga menjadi solusi efektif untuk menjembatani tantangan jarak dan waktu.

Menurut Nunuk, salah satu fitur dalam platform Merdeka Mengajar yang cukup populer dan sangat dirasakan manfaatnya oleh para guru pengguna adalah Bukti Karya karena memungkinkan jutaan guru se-Indonesia dapat saling berhubungan untuk saling menginspirasi.

“Hingga saat ini, capaian menu Bukti Karya di platform Merdeka Mengajar sudah mencapai lebih dari 80 ribu karya yang sudah diunggah oleh lebih dari 30 ribu guru dari berbagai provinsi. Ini adalah bukti positif semangat Merdeka Belajar sudah benar-benar menjadi gerakan yang menular dan berdampak positif di berbagai daerah di Indonesia,” papar Nunuk.

Melalui fitur Bukti Karya, para guru dapat mengunggah hasil karyanya, seperti bahan ajar, praktik pembelajaran, modul ajar, praktik baik, kepemimpinan sekolah, serta karya lainnya yang diciptakan secara mandiri untuk bisa dimanfaatkan guru lainnya.

Dalam rangka meningkatkan kualitas Bukti Karya yang dihasilkan para guru, Kemendikbudristek juga menyelenggarakan Pekan Bukti Karya pada 8–12 Agustus 2022 lalu secara daring dan dilanjutkan secara luring pada 5–7 September 2022.

Dari ribuan karya yang diunggah dalam Bukti Karya selama periode dua minggu, terpilih 45 peserta berdasarkan empat kategori.

Kategori pertama, yakni inspiratif untuk karya yang paling banyak dilihat. Kategori kedua, kepopuleran karya yang paling banyak dibagikan. Selanjutnya, kategori ketiga, kebermanfaatan karya yang paling banyak disimpan atau diunduh, serta kategori keempat, gotong royong untuk karya yang paling banyak diunggah oleh perwakilan komunitas belajar pada suatu provinsi.

Rencananya, karya-karya inspiratif ini juga akan dipamerkan pada peringatan Hari Guru Nasional akhir November mendatang.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x