Kompas TV pendidikan edukasi

Kisah Di Balik Burung Moopoo

Kompas.tv - 16 September 2022, 10:34 WIB
kisah-di-balik-burung-moopoo
Anak yang tengah membaca cerita (Sumber: freepik - pvproductions)
Penulis : Ristiana D Putri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Bukan berita baru bahwa anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tidak mudah puas hanya dengan jawaban “iya” atau “tidak” tanpa penjelasan. Tentu rasa ingin tahu itu muncul karena mereka sedang berada dalam masa perkembangan.

Akan tetapi, benarkah kita mengenal kehidupan anak?

Melalui cerita rakyat, kita bisa mengetahui sejauh mana pemahaman anak terhadap cerita yang disajikan. Cerita rakyat juga bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan anak terhadap sastra tanpa mengesampingkan aspek pertumbuhan dan perkembangannya secara interaktif dan strategis.

Orangtua dapat menyampaikan nasihat, amanat, dan mengajarkan nilai-moral yang berkembang di masyarakat dengan suasana lebih santai tanpa penuh paksaan dan membebani anak.

Baca Juga: Komnas Perempuan: Istri Irjen Sambo Khawatirkan Dampak Pemberitaan untuk Perkembangan Anak-anaknya

Selain itu, cerita rakyat yang menghadirkan anak sebagai tokoh utama mampu memberikan kita pemahaman lebih terkait perasaan dan aspek personal anak. 

Hal ini bisa dilihat pada cerita rakyat masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara, yang dikisahkan dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Asal-Usul Burung Moopoo di Sulawesi Utara”.

Cerita berawal dengan Nondo dan kakeknya tinggal di sebuah rumah kecil di hutan. Sang kakek, meskipun dengan segala keterbatasan, tetap berupaya memenuhi kebutuhan mereka berdua dengan mencari hasil hutan yang kemudian dijualnya di pasar.

Sementara itu, Nondo hanya bisa membantu kakek dengan membersihkan rumah dan memasak karena kakinya pincang. Itu sebabnya, Nondo mengetahui dunia luar hanya dari cerita-cerita kakek.

Beberapa kali Nondo memberitahukan keinginannya untuk ikut ke hutan membantu kakek sekaligus melihat-lihat dunia luar, namun ditolak mentah-mentah.

Akan tetapi, Nondo terus berkeras hati hingga permintaannya itu dikabulkan.

“Baiklah! Kamu boleh ikut kakek, tapi selesaikan dulu pekerjaan rumahmu,” ujar sang kakek.

Mereka pun pergi ke hutan dengan Nondo mengikuti kakeknya dari belakang. Beberapa kali Nondo terhenti karena kelelahan atau terlalu lama mengamati binatang-binatang di hutan hingga akhirnya, Nondo dan kakek terpisah, sementara matahari sudah terbenam.

Baca Juga: Cerita Anak SD Ngobrol dengan Wapres Ma’ruf: Ternyata Banyak yang Ingin Jadi Presiden



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x