Kompas TV olahraga sepak bola

Timnas Gambia Nyaris Alami Tragedi di Pesawat saat Berangkat ke Pantai Gading untuk Piala Afrika

Kompas.tv - 12 Januari 2024, 05:20 WIB
timnas-gambia-nyaris-alami-tragedi-di-pesawat-saat-berangkat-ke-pantai-gading-untuk-piala-afrika
Momen Timnas Gambia saat berada di dalam pesawat menuju Pantai Gading untuk tampil di Piala Afrika 2023. (Sumber: X @TheGambiaFF)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

YAMOUSSOUKRO, KOMPAS.TV - Timnas Gambia terpaksa membatalkan penerbangan ke Pantai Gading untuk tampil di Piala Afrika (AFCON) 2023 karena kabin pesawat yang mereka tumpangi kehilangan tekanan yang menyebabkan oksigen berkurang.

Insiden itu terjadi saat Timnas Gambia berangkat dari Banjul, ibu kota Gambia, menuju Yamoussoukro, Pantai Gading, pada Rabu (10/1/2024).

Sebelumnya, Timnas Gambia sempat menghabiskan waktu di Arab Saudi sebagai bagian dari persiapan untuk tampil di Piala Afrika.

Menurut Federasi Sepak Bola Gambia (GFF), awak pesawat menemukan masalah hanya sembilan menit setelah pesawat lepas landas.

Masalah tersebut kemudian dikonfirmasi setelah pesawat mendarat kembali di Banjul. 

Air Cote d’Ivoire, maskapai penerbangan yang bertanggung jawab atas penerbangan dan mitra transportasi resmi serta sponsor Piala Afrika 2023 menjelaskan, masalah tekanan udara yang membuat pesawat terpaksa putar balik dan harus mendarat darurat.

Untungnya, semua orang yang melakukan perjalanan "aman dan dalam keadaan sehat".

Timnas Gambia kemudian mengadakan sesi latihan di bawah lampu sorot di Stadion Kemerdekaan di Bakau, sebuah kota di sebelah barat Banjul.

Bek klub Swiss Young Boys, Saidy Janko, menceritakan di media sosial bahwa para pemain mengalami "panas yang sangat" begitu mereka naik pesawat sementara ada beberapa pemain yang tertidur. 

Pemain berusia 28 tahun yang sempat bermain di Manchester United itu menambahkan, situasi itu "tidak dapat diterima" apalagi timnya akan tampil di Piala Afrika.

Sementara menurut manajer Timnas Gambia, Tom Saintfiet, para pemainnya masih banyak yang mengalami syok dan itu mempengaruhi mental mereka.

“Saya bisa tidur beberapa jam, tetapi banyak pemain saya masih dalam keadaan syok. Beberapa dari mereka masih pusing atau sakit kepala. Tetapi hari ini kami akan berlatih, kami tidak punya pilihan lain," kata Saintfiet kepada media Belgia, Gazet van Antwerpen, seperti dilansir The Athletic, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga: Cetak Sejarah di Piala Afrika, Timnas Senegal Disambut bak Pahlawan



Sumber : The Athletic


BERITA LAINNYA



Close Ads x