Kompas TV olahraga sepak bola

Pemain Timnas Perempuan Spanyol Marah Bibirnya Dicium Presiden Federasi Sepak Bola, Boikot Dilakukan

Kompas.tv - 26 Agustus 2023, 08:33 WIB
pemain-timnas-perempuan-spanyol-marah-bibirnya-dicium-presiden-federasi-sepak-bola-boikot-dilakukan
Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales dipaksa mundur setelah mencium bibir pemain timnas perempuan Spanyol. (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MADRID, KOMPAS.TV - Para pemain timnas perempuan Spanyol marah setelah bibir salah seorang pemain dicium Presiden Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales.

Pemain timnas perempuan Spanyol, Jenni Hermoso, mengatakan ia tak menyetujui bibirnya dicium oleh Rubiales.

Para pemain pun memboikot Timnas Spanyol, dan 81 pemain menegaskan tak akan membela Timnas Spanyol hingga Rubiales dicopot dari jabatannya.

Insiden itu terjadi setelah Timnas Spanyol menjuarai Piala Dunia Perempuan 2023 dengan mengalahkan Inggris 1-0 di Sydney pekan lalu.

Baca Juga: Hasil Dewa United vs Persija Jakarta: Telan Kekalahan, Thomas Doll akan Evaluasi Macan Kemayoran

Rubiales sendiri menolak mengundurkan diri setelah mencium bibir Hermoso.

Dikutip dari BBC, Jumat (25/8/2023), Pemerintah Spanyol memulai proses hukum untuk menskors pria 46 tahun itu.

FIFA juga telah meluncurkan proses disipliner terkait kasus ini.

Rubiales diperkirakan akan mengundurkan diri pada sidang umum luar biasa yang diadakan RFEF.

Meski begitu, ia memutuskan untuk tetap membela diri atas tekanan kepada dirinya.

“Saya tak pantas diburu. Jenni yang mengangkat saya. Saya katakan kepadanya untuk melupakan penalti itu (penalti Hermoso di final gagal), dan saya berkata kepadanya ‘sedikit kecupan?’ dan ia mengatakan’Oke’,” ujar Rubiales.

“Itu adalah kecupan yang spontan. Saling menguntungkan, euforia, dan sama-sama menyetujui. ‘Kecupan’ atas dasar suka sama suka sudah cukup untuk mengusir saya dari sini?” tambahnya.

Hermoso juga telah merilis pernyataan terkait kecupan itu di media sosial, yang membalas pernyataan Rubiales.

“Saya ingin menjelaskan bahwa percakapan yang dimaksud Rubiales dalam pidatonya tak pernah terjadi, dan yang terpenting, ciumannya tak penah dilakukan atas dasar suka sama suka,” tutur pemain Pachuca itu.


Hermoso pun menambahkan klaim Rubiales bisa dikategorikan sebagai palsu dan merupakan bagian dari kultur manipulatif yang ia lakukan.

“Saya merasa perlu melaporkan insiden ini karena saya percaya tak seorang pun, baik di pekerjaan, olahraga dan kehidupan sosial harus menjadi korban dari tipe perilaku yang tidak berdasarkan suka sama suka,” tambahnya.

Hermoso pun merasa begitu rapuh dan menjadi korban dari tindakan impulsif, seksis, tidak pada tempatnya dan tanpa persetujuan.

“Gampangnya, saya merasa tak dihargai,” lanjut Hermoso.

Ia pun melanjutkan bahwa dirinya berada dalam tekanan terus-menerus untuk membantu dengan pernyataan yang bisa membenarkan tindakan Rubiales.

Menurutnya, hal yang sama juga mendera keluarga, teman dan rekan setimnya.

Pernyataan yang dikeluarkan serikat pemain, Futpro, telah ditandatangani pemain Spanyol, termasuk 23 pemain yang membawa timnas perempuan Spanyol juara Piala Dunia 2023.

“Setelah semua yang terjadi saat pemberian medali di Piala Dunia perempuan, kami ingin menegaskan bahwa para pemain yang menandatangani surat ini tak akan membalas panggilan timnas jika pemimpin saat ini berlanjut,” bunyi pernyataan Futpro.

Tak hanya pemain timnas perempuan, pemain timnas pria juga memutuskan melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Kisah Sedih Olga Carmona, Baru Tahu Ayahnya Wafat usai Bawa Spanyol Juara Piala Dunia Wanita 2023

Salah satunya pemain Real Betis, Borja Iglesias, yang tak akan membela Timnas Spanyol jika Rubiales masih berkuasa.

Menteri Olahraga Spanyol Victor Francos menegaskan Pemerintah Spanyol akan meminta Rubiales untuk menjelaskan pada pengadilan Spanyol secepat mungkin.

Jika pengadilan menilai ia melanggar kode olahraga profesional, ia akan diganjar hukuman.

Sedangkan FIFA akan melihat apakah aksinya melanggar konstitusi Artikel 13 pada kode disiplin FIFA tentang perilaku ofensif dan fair play.

 

 




Sumber : BBC/AP


BERITA LAINNYA



Close Ads x