Kompas TV olahraga sapa qatar

Saat Uang Logam Rupiah jadi Saksi Final Piala Dunia 1974

Kompas.tv - 17 Desember 2022, 09:49 WIB
saat-uang-logam-rupiah-jadi-saksi-final-piala-dunia-1974
Arsip foto final Piala Dunia 1974 antara Jerman Barat vs Belanda di Stadion Olimpiade Munchen pada 7 Juli 1974. Salah satu uang logam Indonesia diklaim pernah jadi saksi Piala Dunia 1974, sebagaimana pemaparan Museum Bank Indonesia via Instagram. (Sumber: BBC)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu uang logam Indonesia diklaim pernah jadi saksi Piala Dunia 1974, sebagaimana pemaparan Museum Bank Indonesia via Instagram.

Dijelaskan bahwa wasit asal Inggris, Jack Taylor, memimpin duel final antara Jerman Barat vs Belanda di Stadion Olimpiade Munchen pada 7 Juli 1974. Saat itu Taylor menggunakan uang logam Rp2.000 sebagai pengundi tim mana yang bakal memegang bola lebih awal.

Kebenaran akan penggunaan koin di Piala Dunia 1974 masih misterius, tetapi BBC dalam laporan wawancara bersama Taylor, tahun 2006, menampilkan koleksi foto dari wasit asal Wolverhampton itu.

Di antaranya tampak uang logam rupiah terbitan 1974 lengkap dengan gambar Garuda bertakarir, "koin terbaik di awal permainan."


Baca Juga: Bandar Judi Bola Ketar-Ketir, Jika Messi Top Skor Piala Dunia 2022, Bisa Rugi Rp4,49 Miliar

Sebagai informasi, uang logam pecahan Rp2.000 memang pernah diproduksi oleh Bank Indonesia pada 1974.

Pada sisi depan uang tersebut, terdapat gambar Macan Jawa. Adapun sisi lainnya bergambar Garuda lengkap dengan teks Bank Indonesia.

Museum Bank Indonesia menjelaskan, uang logam ini dibikin secara khusus berkat kerjasama dengan Lembaga Konservasi Dunia (IUCN) dan Lembaga Konservasi Alam (WWF).

Selama proses pembuatannya, Bank Indonesia melibatkan Royal Mint, perusahaan percetakan koin dan medali Kerajaan Inggris. Saat itu, Royal Mint digadang sebagai perusahaan terbaik di dunia dalam pembuatan koin dan medali.

Baca Juga: Pesan Terakhir Legenda Serie A Sinisa Mihajlovic: Jangan Pernah Malu dengan Penyakit


 



Sumber : Kompas TV/BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x