Kompas TV olahraga kompas sport

Final Thomas Cup 2022: Ini Komentar Sigit Budiarto soal Kekalahan Indonesia

Kompas.tv - 15 Mei 2022, 18:59 WIB
final-thomas-cup-2022-ini-komentar-sigit-budiarto-soal-kekalahan-indonesia
Mantan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Sigit Budiarto. (Sumber: Tangkapan layar Youtube.com/Kompas TV)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Sigit Budiarto, memberikan komentar soal kekalahan Indonesia di final Thomas Cup 2022. 

Seperti diketahui, Indonesia gagal mempertahankan gelar juara Thomas Cup dan harus mengakui keunggulan India di babak final yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (15/5/2022) siang WIB. Tim Indonesia kalah 0-3.

Indonesia sebenarnya berada di atas angin ketika tunggal pertama Anthony Sinisuka Ginting berhasil menang 21-8 pada gim pertama atas Lakshya Sen. 

Baca Juga: Hasil Final Thomas Cup 2022: Jonatan Christie Kalah, India Juara

Namun, Sen berhasil bangkit dan memenangi gim kedua dan gim penentu. 

Lalu, ganda pertama Indonesia, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya, juga sukses mengamankan gim pertama atas Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dengan skor 21-18. 

Seperti Ginting, Ahsan/Kevin harus menyerah 21-23, 19-21 pada dua gim selanjutnya. 

Pada partai ketiga, Jonatan Christie menyerah straight game kepada Kidambi Srikanth, 15-21, 21-23. 

Sigit menyebut Tim Thomas Indonesia sudah bekerja keras dengan tingginya tekanan. 

"Menurut saya para pemain sudah bermain hebat dengan tekanan yang tinggi di babak final. Memang sulit," kata Sigit ketika dihubungi KOMPAS.TV, Minggu (15/5/2022). 

Baca Juga: India Ukir Sejarah Baru Thomas Cup, Pertama Kali Raih Juara di 2022

Mantan pebulu tangkis yang pernah membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas pada 1998, 2000, dan 2002 itu menyebut masalah skuad Merah Putih bukanlah soal mentalitas. 

"Menurut saya, bukan soal mentalitas. Mental para pemain tersebut sudah teruji. Secara permainan juga berimbang," imbuhnya.

"Pada partai kedua sebenarnya kita memiliki kans untuk menyamakan kedudukan. Tetapi, ya ada beberapa kehilangan poin. Menurut saya hanya kurang beruntung," tegas juara dunia 1997 bersama Chandra Wijaya itu.

Sigit juga menyebut keputusan tim pelatih Indonesia menurunkan pasangan 'gado-gado' Ahsan/Kevin di partai kedua sudahlah tepat.

Sebagaimana diketahui, Kevin memang bukanlah pasangan asli Ahsan. 

"Sudah yang terbaik menurut saya, jika melihat penampilan sebelumnya. Sudah tepat Ahsan/Kevin turun di ganda pertama dan Fajar/Rian kedua. Tim pelatih sudah tahu yang terbaik," tandasnya. 

Terlepas dari hasil negatif ini, Indonesia tetap menjadi tim paling sukses di ajang Thomas Cup. Indonesia sudah meraih 14 gelar, diikuti China dengan total 10 gelar, serta Malaysia (5 gelar). 

Sementara itu, ini merupakan kemenangan Thomas Cup pertama bagi India. India menjadi negara keenam yang berhasil menyabet gelar juara turnamen bulu tangkis beregu putra paling bergengsi di dunia ini. 

Baca Juga: Warga Jakarta Nobar Final Piala Thomas Cup 2022 di Salah Satu Cafe Jakarta Selatan

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x