Kompas TV olahraga kompas sport

Bos Baru PSS Sleman Bicara soal Pengaturan Skor: Ada di Tim Ini, Langsung Pecat!

Kompas.tv - 30 Oktober 2021, 23:44 WIB
bos-baru-pss-sleman-bicara-soal-pengaturan-skor-ada-di-tim-ini-langsung-pecat
Ilustrasi pengaturan skor atau match fixing. Dugaan adanya pengaturan skor atau match fixing pada kompetisi Liga 2 yang dilakukan sejumlah awak tim Perserang Serang membuat Direktur Utama (Dirut) PT Putra Sleman Sembada Andywardhana Putra ikut angkat bicara. (Sumber: steemit.com via kompasiana)
Penulis : Gading Persada | Editor : Vyara Lestari

SLEMAN, KOMPAS.TV- Dugaan adanya pengaturan skor atau match fixing pada kompetisi Liga 2 yang dilakukan sejumlah awak tim Perserang Serang membuat Direktur Utama (Dirut) PT Putra Sleman Sembada Andywardhana Putra ikut angkat bicara. 

"PSS itu menjunjung tinggi sportivitas. Kami tak ingin hal tersebut sampai terjadi di tim ini," kata Andy, sapaan akrabnya, Sabtu (30/10/2021). 

Sebagai bos baru PSS, Andy yang ditunjuk direksi sebagai Dirut menggantikan Dirut sebelumnya, Marco Gracia Paolo, mengaku akan segera mengumpulkan seluruh awak tim.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pengaturan Skor di Liga 2 2021, Begini Klarifikasi Pelatih Perserang

Selain untuk berkoordinasi, ia pun juga berencana mengingatkan kembali agar seluruh pemain dan ofisial untuk tidak coba-coba melakukan pengaturan skor. 

"PSS ingin berprestasi tanpa rekayasa. Kalau sampai terjadi di sini, ya langsung pecat," tegas Andy. 

Ia pun mengaku heran masih ada praktek pengaturan skor pada kompetisi sepak bola di Indonesia.

Terlebih, saat ini sudah ada Satgas Anti Mafia Bola yang selalu memantau serta mengawasi jalannya pertandingan, baik di Liga 1 maupun 2.

Baca Juga: Soal Dugaan Pengaturan Skor Perserang, Bung Kus: Publik Bisa Tak Percaya Wasit Lagi

Meskipun, diakuinya pula bahwa praktek-praktek kotor tersebut memang sulit dihilangkan. 

"Saya rasa untuk masalah pengaturan skor masalah cukup lama di dunia sepak bola, adanya satgas anti mafia ya mengurangi, tapi tidak menghilangkan. Intinya, kami berharap sepak bola Indonesia bisa berprestasi dengan prestasi sebenarnya," tandas Andy.

Seperti diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, 5 pemain dan pelatih Perserang Banten diduga melakukan pengaturan skor di ajang Liga 2. Mereka diminta membuat Perserang menelan kekalahan dari Badak Lampung, Persekat Tegal, serta RANS Cilegon FC. 

Setelah mendapat pengakuan dari terduga dan beberapa bukti, pihak manajemen Perserang melaporkannya kepada PSSI agar kasus segera diselesaikan. 

Pihak PSSI menjelaskan bahwa sanksi maksimal yang bisa didapatkan terduga pengaturan skor Liga 2 adalah dilarang seumur hidup berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Dugaan Pengaturan Skor oleh Lima Pemain Perserang, SOS: Satgas Anti Mafia Bola di Mana?

Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi yang menegaskan, terduga akan dihukum seumur hidup tidak dapat terlibat di persepakbolaan nasional jika terbukti bersalah. 

"Ketua Umum (Ketum) PSSI sudah perintahkan untuk memberikan hukuman maksimal," kata Yunus. 

"Maksimalnya kalau sudah terbukti adalah seumur hidup. Pelaku tidak bisa berkecimpung lagi di Indonesia. Semua yang terlibat di dalamnya," pungkas Sekjen PSSI.

Yunus Nusi juga mengungkapkan, PSSI sudah mengantongi bukti-bukti terkait dan telah menyerahkannya kepada Komisi Disiplin (Komdis).

Setelahnya, masalah ini bakal diselidiki lebih lanjut oleh Satgas Anti Mafia Bola. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x