Kompas TV olahraga kompas sport

Petinggi Percasi Sebut Dewa Kipas Tidak Menguasai Teori, Filosofi, dan Strategi Catur

Kompas.tv - 24 Maret 2021, 07:47 WIB
petinggi-percasi-sebut-dewa-kipas-tidak-menguasai-teori-filosofi-dan-strategi-catur
Dadang Subur alias Dewa Kipas menantang GM Indonesia Irene Kharisma Sukandar. Irene berhasil menang telak dari Dadang. (Sumber: Youtube/Deddy Corbuzier)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dewa Kipas atau Dadang Subur telah dikalahkan Master Internasional (IM) Irene Kharisma pada Senin (22/3/2021) dengan skor 3-0. Meskipun kalah, GM Susanto Megaranto menyebut bahwa kemampuan bermain catur Dadang hampir sekelas Master Nasional.

“Kalau saya nilai, rating (Dadang Subur) bisa sekitar 2100 permainannya. Rating 2200 itu kelas Master Nasional. Kalau rating 2300 itu Master FIDE,” ujar Susanto.

Namun berbeda dengan Susanto, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem, menyebut Dadang tidak menguasai taktik dan strategi catur.

"Secara keseluruhan, Dadang memang bisa bermain catur, tetapi sama sekali tidak menguasai teori, filosofi, taktik, dan strategi catur," tuturnya dalam artikel Membedah Permainan ”Dewa Kipas” Saat Dilumat IM Irene Kharisma dalam Kompas.id.

Baca Juga: Pertandingan GM Irene vs Dewa Kipas Capai Penonton Tertinggi: 1,25 Juta Pemirsa

"Dadang tidak bisa keluar sejak pembukaan dengan bebas dan kalah sebelum middle game berlanjut," tambahnya.

Ia juga menyinggung soal akurasi Dadang yang buruk sepanjang laga. Heri Darmanto, ahli teknologi informasi di PB Percasi mengutarakan di laman Info Catur bahwa akurasi langkah Dadang Subur pada ketiga laga tersebut adalah 33,8 persen; 27,7 persen, dan terakhir 95,3 persen.

Angka itu tentu jauh dari persentase akurasi langkah Dewa Kipas di Chess.com terutama pada periode 22 Februari sampai 2 Maret 2021 yang konsisten mencapai 90 hingga 99 persen. Bandingkan dengan akurasi Irene yang mencapai 92,5 persen; 93,3 persen; dan 97,4 persen.

”Akurasinya buruk dan dengan permainan seperti itu rasanya sulit mencapai rata-rata akurasi di atas 90 persen, seperti yang dicapainya di Chess.com pada 22 Februari sampai 2 Maret," ujarnya lagi.

"Alasannya tidak biasa main catur cepat 10 menit juga terasa janggal karena dia selalu bermain catur cepat 10 menit di Chess.com."

Menurut data PB Percasi, Dewa Kipas tercatat bermain 369 gim di Chess.com dalam kurun waktu 11 Februari sampai 2 Maret 2021. Dari 369 gim, Dewa Kipas memainkan total 333 pertandingan dengan format waktu berpikir 10 menit atau rapid chess.

Baca Juga: Adu Catur, GM Irene Skakmat Dewa Kipas Tiga Kali!

Di forum internasional, hasil laga ini juga ramai dibahas di forum Reddit dan juga dikomentari oleh GothamChess sendiri.

Levy Rozman, nama asli GothamChess, tetap menitik beratkan fakta kalau Dadang tidak jujur mengakui kalau ia adalah seorang cheater.

"Jadi, Irene Sukandar telah mengalahkan Dewa Kipas 3-0. Akurasi dia (Dewa Kipas) kurang dari 40 persen dalam pertandingan ini," tulis Levy Rozman melalui akun Twitter @GothamChess.

"Lebih dari satu juta orang menyaksikan duel ini. Kabar baiknya: Catur bisa lebih populer. Orang yang bermain curang juga akan ketahuan," ujar Levy Rozman.

"Kabar buruknya: dia (Dewa Kipas) memenangi 7.000 dollar (Rp 100 juta), dipanggil pemberani dan tidak akan mengakui kebenaran," tulis Levy Rozman melanjutkan.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x