Kompas TV nasional berita kompas tv

Dari Bukti dan Analisis, Editor Metro TV Diduga Bunuh Diri

Kompas.tv - 25 Juli 2020, 12:36 WIB
dari-bukti-dan-analisis-editor-metro-tv-diduga-bunuh-diri
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menunjukkan gambar CCTV keberadaan Yodi Prabowo di Ace Hardware. (Sumber: Kompas TV)


JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya merilis kasus yang diduga pembunuhan terhadap Editor Metro TV Yodi Prabowo. Dari bukti dan analisis, penyidik menduga kuat Yodi melakukan bunuh diri.

Hal tersebut terungkap dari pemaparan Polda Metro Jaya dalam keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat memaparkan secara panjang lebar analisa dan bukti yang mengarah pada dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh Yodi Prabowo.

Namun Polda Metro belum melakukan kesimpulan akhir terhadap analisa dan bukti-bukti sementara yang ditemukan.

Baca Juga: [FULL] Rilis Hasil Penyelidikan Kematian Editor Metro TV, Polisi Simpulkan Yodi Prabowo Bunuh Diri

Fakta-Fakta Dugaan Bunuh Diri
Fakta pertama, motor korban terparkir dengan rapih di seberang TKP tempat ditemukannya korban di pinggir Tol Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 

"Motor dalam kondisi rapih, kunci tergantung. Tidak ada luka, ataupun bekas kecelakaan atau apapun. Motor dalam keadaan mulus," ujar Ade.

Fakta kedua, setelah dilakukan pemeriksaan di TKP tidak didapati ceceran darah di tempat lain, kecuali di tempat korban jatuh tertelungkup. 

"Ada cipratan darah di tembok, sedikit sekali. Sudah diambil sampel darah itu, dan darah itu milik korban," kata Ade.

Fakta ketiga, seluruh barang korban tidak ada yang hilang. Semua barang yang dimiliki korban dalam keadaan utuh. "Semua sudah diklarifikasikan ke poihak keluarga," jelasnya.

Fakta keempat, jenazah Yodi ditemukan dalam keadaan tertelungkup dan ditemukan sebilah pisau di bawah tubuhnya. Kemudian satu tangan korban tertindih di tubuhnya.

"Penyidik menduga kuat, pisau itulah yang digunakan sebagai alat untuk melukai korban." 

Fakta kelima, ditemukan rambut di TKP. "Rambut sudah dicek dan ini juga milik korban."

Fakta keenam, TKP masih rapih, dan tidak ada tanda-tanda perkelahian. "Sudah dilakukan pemeriksaan saksi di TKP dan tidak mendegar adanya keributan."

"Dari olah TKP ditemukan barang-barang tadi, motor, helm, sampai ke handpohone. Semua dibawa ke labfor. Kesimpulannya tidak ditemukan sidik jari."

Hasil pemeriksaan laboratorium dan forensik Polda Metro Jaya menunjukkan tidak melihat kehadiran orang lain di sana.

Kemudian, Polda menyelidiki kepemilikan pisau yang ada di TKP lokasi ditemukannya jenazah Yodi.

Hasil penelusuran, pisau tersebut dibeli Yodi sendiri di Ace Hardware beberapa hari lalu. Hal ini juga diperkuat CCTV yang ada di toko peralatan rumah tangga tersebut.

"Pada saat membeli pisau, tertangkap cctv. dan pakaian yang digunakan sama pada saat jenazah ditemukan," kata Ade.

Baca Juga: Editor Metro TV Yodi Prabowo Diduga Dibunuh Orang Dekat, Pelaku Kenal dan Tahu Kebiasaan Korban

Dugaan Motif Bunuh Diri
Menurut Ade, Yodi sempat terlibat konflik dalam cinta segitiga. Antara dirinya, kekasihnya berinisial S, wanita lain berinisial L. Namun telah terselesaikan dengan baik.

Setelah konflik tersebut, Yodi pernah berulang kali berkata kepada kekasihnya, "Kalau saya tidak ada bagaimana?"

"Kalau saya tidak ada, kami (penyidik) menafsirkan, kalau saya meninggal," kata Ade.

Kemudian, lanjut Ade, ada latar belakang lain yang diduga bisa menjadi pemicu depresi pada Yodi. "Ini masih kita dalami lebih lanjut."



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x