Kompas TV nasional update corona

Guru Besar UGM: Akhir Pandemi Corona Tergantung Kebijakan Pemerintah dan Kedisiplinan Masyarakat

Kompas.tv - 20 Juli 2020, 12:06 WIB
guru-besar-ugm-akhir-pandemi-corona-tergantung-kebijakan-pemerintah-dan-kedisiplinan-masyarakat
Ilustrasi: virus corona di Indonesia. Guru Besar UGM: Akhir Pandemi Corona Tergantung Kebijakan Pemerintah dan Kedisiplinan Masyarakat. (Sumber: SHUTTERSTOCK)
Penulis : Fadhilah

Diketahui, kasus virus corona di Tanah Air masih terus meningkat. Terkini, per 19 Juli 2020, kasus corona di Indonesia menyentuh angka 86.521 orang. Kemudian sebanyak 36.977 pasien dalam perawatan, 45.401 orang sembuh, dan 4.143 meninggal dunia.

Baca Juga: Update Corona 19 Juli: 86.521 Positif, 45.401 Sembuh, 4.143 Meninggal

Ilustrasi: ancaman virus corona dengan mikro droplet. Guru Besar UGM: Akhir Pandemi Corona Tergantung Kebijakan Pemerintah dan Kedisiplinan Masyarakat. (Sumber: Pixabay)

Catatan Penting

Kemudian, berdasar prediksi tersebut Dedi menyampaikan beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian bersama pada saat ini.

Pertama, angka perhitungan Rt Covid-19 Indonesia dalam beberapa hari terakhir masih di sekitar 1.08.

Angka ini menunjukkan secara nasional masih harus diwaspadai adanya penularan lokal di beberapa wilayah provinsi atau kabupaten yang menjadi episentrum penyebaran Covid 19. 

Berikutnya, melihat situasi beberapa negara dunia seperti Jepang, Australia, Maroko, Yunani, Hongkong, Kroasia, Israel terlihat kemunculan pola gelombang kedua dari kasus positif Covid-19 setelah dilakukan relaksasi dari kebijakan lockdown.

Pola ini belum terlihat untuk negara Indonesia. Namun, menurut Dedi, di Indonesia terlihat adanya peningkatan jumlah penambahan pasien harian (insidensi) dibandingkan masa sebelum dilakukannya era adaptasi kebiasaan baru.

Tak hanya itu, perlu dilakukan pengendalian penyebaran secara lebih optimal di episentrum utama di Indonesia yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Selatan.

Langkah pengendalian yang dimaksud dengan lebih menggencarkan Tracing, Test, dan Treatment (3T) seiring dengan pendisiplinan masyarakat. 
 
"Pengendalian provinsi-provinsi lain yang berpotensi membahayakan seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, Sumatera Selatan dan Papua perlu dioptimalkan agar Indonesia dapat semakin optimis menatap ke depan," jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Produksi Vaksin Covid-19 akan Dimulai Januari 2021

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x