Kompas TV nasional kesehatan

Peneliti Senior Eijkman: Bagaimana Mekanisme Kerja Kalung Eucalyptus terhadap Replika Virus?

Kompas.tv - 6 Juli 2020, 07:30 WIB
peneliti-senior-eijkman-bagaimana-mekanisme-kerja-kalung-eucalyptus-terhadap-replika-virus
Produk inovasi Kementerian Pertanian antivirus berbasis eucalyptus (Sumber: Dok. Kementan)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia merilis inovasi produk antivirus corona (Covid-19).

Baca Juga: Apa Khasiat Kalung Antivirus Corona ala Kementan? Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Antivirus Covid-19 yang dirilis ini memiliki kandungan minyak atsiri dari daun kayu putih (eucalyptus).

Produk antivirus corona itu berupa kalung, roll on, in haler, salep, balsem dan defuser.

Kementan mengklaim produk antivirus tersebut ampuh membunuh virus corona (Covid-19).

Namun, peneliti senior Lembaga Eijkman, Herawati Sudoyo menyatakan bahwa yang perlu dicari tahu bagaimana mekanisme kerja produk atau "obat" tersebut terhadap replikasi virus.

Herawati menjelaskan, sebagaimana diketahui, obat yang tepat dan dapat membunuh atau meniadakan replikasi (virus corona) di tubuh manusia sejauh ini belum ditemukan.

Penemuan obat, lanjut Herawati, biasanya mengalami proses yang cukup kompleks. 

Contoh yang paling baik adalah obat anti parasit malaria, Arthemisinine yang memerlukan waktu cukup panjang untuk akhirnya secara resmi diterima sebagai obat.

"Kita juga tahu bahwa penemuan obat itu prosesnya cukup panjang dalam pengembangannya," kata Herawati, saat dihubungi wartawan Kompas.tv, Minggu (5/7/2020).

Baca Juga: Heboh Kalung Anticorona dari Kementan, Ini Tanggapan Masyarakat

Adapun tentang eucalyptus tersebut, Herawati mengatakan, “Yang saya tahu ada satu publikasi mengenai eucalyptus oil terkait Covid-19 bulan Maret lalu, mengenai “molecular modeling” walaupun masih dalam bentuk preprint (berarti ini belum lewat review, karena sekarang ada percepatan) berdasarkan pendekatan biologi struktural," ujar Herawati.

Di makalah tersebut, lanjut Herawati, diajukan usulan mekanisme bagaimana salah satu senyawa aktif eucalyptus bereaksi dengan bagian dari virus. 

"Tetapi hal itu masih in silico," kata Herawati, menegaskan.

Sebelumnya diberitakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan RI merilis produk antivirus corona (Covid-19) berupa kalung, roll on, in haler, salep, balsem dan defuser. 

Kementan mengklaim produk tersebut mampu mematikan virus corona atau Covid-19.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x