Kompas TV nasional berita kompas tv

Jokowi: Kita Punya Persiapan Sebulan, Jangan Sampai Api Membesar Baru Dipadamkan

Kompas.tv - 23 Juni 2020, 14:18 WIB
jokowi-kita-punya-persiapan-sebulan-jangan-sampai-api-membesar-baru-dipadamkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/6/2020) (Sumber: YouTube: Sekretariat Presiden)
Penulis : Tito Dirhantoro

Dengan begitu, dapat dilakukan tindakan secara cepat untuk pemadaman karhutla. Sekecil apa pun titik api, kata dia, harus dapat dideteksi dan segera dipadamkan.

"Jangan sampai api membesar baru kita padamkan. Sekecil mungkin api baru mulai segera harus kita cepat tanggap," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengatakan mengenai penegakan hukum terkait kasus Karhutla. Menurut  dia, mayoritas sumber kebakaran berasal dari perbuatan manusia.

Hanya sedikit peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang murni disebabkan oleh alam.

Baca Juga: Karhutla Landa California, Hanguskan 150 Hektar Lahan

Ia menyebutkan, ulah manusia penyebab kebakaran hutan itu ada yang tidak disengaja atau karena kelalaian. 

"Kita tahu bahwa 99% kebakaran hutan karena ulah manusia, baik disengaja maupun karena kelalaian,” kata Jokowi.

Jika disengaja, Jokowi menambahkan, biasanya memiliki tujuan untuk membuka lahan baru dengan cara membakar hutan dan lahan. 

Jokowi pun karena itu meminta penegak hukum tak membiarkan praktik yang merusak lingkungan dan merugikan banyak orang ini.

Baca Juga: Ular Kobra 3 Meter Mati Akibat Karhutla di Riau

Selain hutan yang terbakar, biasanya kebakaran hutan juga menimbulkan kabut asap tebal yang dapat membuat warga mengalami gangguan pernapasan. 

“Oleh sebab itu, penegakan hukum harus tegas dan tanpa kompromi untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Jokowi.

Penataan ekosistem gambut juga menjadi penting dalam mencegah karhutla. Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Badan Restorasi Gambut (BRG) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diminta menjaga tinggi muka air tanah lahan gambut.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x