Kompas TV nasional berita kompas tv

Tempat Observasi 118 WNI ABK Kapal World Dream di Kepulauan Seribu Kawasan Rehabilitasi Narkoba

Kompas.tv - 25 Februari 2020, 20:29 WIB
tempat-observasi-118-wni-abk-kapal-world-dream-di-kepulauan-seribu-kawasan-rehabilitasi-narkoba
KRI Suharso, yang dijadikan rumah sakit terapung (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV - Pemerintah menunjuk Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta sebagai tempat observasi 188 WNI ABK Kapal World Dream.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menjelaskan alasan utama dipilihnya pulau Sebaru Kecil karena memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.

Di sana, kata Achmad, sudah terbangun fasilitas kesehatan untuk rehabilitasi korban ketergantungan narkoba. Fasilitas tersebut dibangun pada 2008 dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Juga: Menkes Terawan Ungkap Alasan Kepulauan Seribu Jadi Tempat Observasi WNI dari Virus Corona

"Tempat itu dilengkapi dapur, ruang makan dah fasilitas penunjang lainya," ujar Achmad dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2020)

Faktor lain yang menjadi alasan pemilihan lokasi tersebut yakni fasilitas rehabilitasi tidak digunakan dan dapat menampung 200 pasien. Fasilitas rehabilitasi pacandu narkoba itu juga jauh dari pemukiman penduduk.

"Ini menjadi jauh lebih ideal karena di pulau itu hanya ada itu saja fasilitasnya, di mana Sebaru Kecil ini memang didesain untuk klinik rehabilitasi ketergantungan narkoba," " ujar dia.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream bakal menjalani observasi di Kepulauan Seribu selama dua pekan atau 14 hari.

Baca Juga: Pemerintah Umumkan Skema Penjemputan WNI di Kapal World Dream

Terawan menyatakan proses penanganan WNI di Kepualauan Seribu akan jauh lebih ketat dari penanganan WNI asal Wuhan, China yang menjalani observasi di Natuna beberapa waktu lalu.

Hal itu lantaran seluruh ABK kapal World Dream berpotensi melakukan kontak langsung dengan sejumlah orang yang positif virus corona.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x