Kompas TV nasional politik

Pesona Risma Turun Sejak Jadi Mensos, PDIP: Wajar, Perannya de Facto Digantikan Presiden Jokowi

Kompas.tv - 18 April 2024, 13:49 WIB
pesona-risma-turun-sejak-jadi-mensos-pdip-wajar-perannya-de-facto-digantikan-presiden-jokowi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keterangannya kepada awak media usai meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada Kamis, 21 Maret 2024. Jokowi menyatakan apresiasinya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas proses rekapitulasi dan penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang telah selesai dilaksanakan. (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebut Presiden Joko Widodo jadi penyebab turunnya elektabilitas Tri Rismaharini untuk Pilgub Jakarta.

Pasalnya, secara de facto jabatan Risma sebagai Menteri Sosial digantikan oleh Presiden Jokowi contohnya pembagian bantuan sosial.

Hal tersebut disampaikan oleh Politisi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

“Saya tidak melihat itu sebagai sebuah hal yang menjadi dominan dalam penentuan calon Gubernur maupun kemudian dalam bekerja. Tentu proses yang terjadi selama ini kan Bu Risma itu digantikan posisinya de facto oleh menteri sosial yang baru, yang kemudian pergi ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung ya kan, Presiden kan menjadi Menteri Sosial,” ucap Gilbert.

“Jadi tentu itu membuat suasana ini menjadi berubah peran sebagai Menteri Sosial yang berkurang.”

Baca Juga: Pengamat Sebut Dinamika Elektoral Pilkada Jakarta Sangat Tinggi: RK, Anies dan Ahok Bersaing Ketat

Bukan hanya Presiden Jokowi, Gilbert juga menyoroti soal kewenangan yang diberikan kepada Kepala Badan Pangan Nasional.

“Kemudian, Kepala Badan Pangan Nasional juga menjadi Menteri Sosial, menyalurkan, ya ini membuat kemudian sepertinya peran Bu Risma akan menjadi berkurang, tertutupi,” kata Gilbert.

Dan kemudian dana sendiri kan beliau hanya menyalurkan sekian puluh triliun, dominannya malah bukan di luar beliau, dan waktu kemudian di sidang MK kemarin maupun dengan rapat dengan DPR, itu juga disampaikan dan semua terperangah.

Oleh karena itu, Gilbert menganggap wajar jika hasil survei menunjukkan elektoral Risma untuk Pilkada Jakarta turun.

Baca Juga: Indikator Politik Sebut Elektoral Ridwan Kamil Tertinggi di Pilkada DKI, Selisih Tak Jauh Sama Anies

“Jadi kalau dikatakan sekarang fenomena Bu Risma agak sedikit menurun ya wajar-wajar saja, ada menteri sosial yang baru, yang bukan tupoksinya yang mengerjakan itu untuk kepentingan pribadinya,” ujar Gilbert.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi sebut pesona politisi PDI Perjuangan Tri Rismaharini turun untuk dipilih menjadi Gubernur Daerah Khusus Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Ibu Risma beberapa waktu lalu termasuk top two ya, jadi termasuk calon yang punya kompetisi elektoral tinggi, tapi belakangan agak turun pesonanya secara elektoral,” kata Burhanuddin.

“Menurunnya terutama sejak menjadi Menteri Sosial, waktu menjadi Wali Kota Surabaya itu elektabilitasnya tertinggi kedua Ibu Risma.”


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x