Kompas TV nasional rumah pemilu

Timnas AMIN: Jokowi Tidak Netral, Survei Prabowo-Gibran Meroket hingga 34 Persen di Pilpres 2024

Kompas.tv - 27 Maret 2024, 11:05 WIB
timnas-amin-jokowi-tidak-netral-survei-prabowo-gibran-meroket-hingga-34-persen-di-pilpres-2024
Ketua Tim Hukum Nasional AMIN Ari Yusuf Amir (tengah) menjawab pertanyaan awak media terkait gugatan PHPU yang diajukan Timnas AMIN di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024). Timnas AMIN hari ini, Rabu (27/3) menghadiri sidang perdana PHPU di Gedung MK. (Sumber: Kompas.tv/Ant//Nadia Putri Rahman)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tim Hukum Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) sebut meroketnya perolehan hasil suara paslon 02 Prabowo-Gibran hingga 34 persen adalah bukti adanya intervensi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Demikian disampaikan Kuasa Hukum Timnas AMIN, Bambang Widjojanto dalam sidang perdana sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Rabu (27/3/2024).

“Tindakan tidak netral Presiden Joko Widodo telah terbukti menguntungkan calon tertentu dengan melonjaknya suara paslon 02 secara drastis setelah melalui operasi pengerahan sumber daya negara,” kata Bambang, dipantau dari Breaking News KompasTV.

“Sebelum Agustus 2023, Prabowo Subianto menurut survei berkisar di angka 24,6%. Oktober 2023, disaat dipasangkan dengan putra Presiden Joko Widodo, suara pasangan tersebut naik di atas 30% dan melejit sampai di angka 51,8% pada bulan Februari 2024, sebelum pemungutan suara.”

Baca Juga: Alasan AMIN Minta MK Batalkan Hasil Pilpres: Ada Pelanggaran Kualitatif Untungkan Prabowo-Gibran

Berdasarkan angka-angka survei tersebut, Bambang pun menilai ada intervensi kekuasaan yang membuat ada kenaikan tidak wajar bagi paslon 02 Prabowo-Gibran.

“Dengan menyandingkan survei antara sebelum dan sesudah adanya intervensi kekuasaan, terdapat kenaikan tidak wajar sebesar 34%, hanya dalam kurun waktu 5 bulan terhitung sejak Oktober 2023 sampai dengan Februari 2024,” ucap Bambang.

“Ini sesuatu yang sangat luar biasa menunjukkan ada intensi kecurangan yang dahsyat.”

Dalam sidang, Bambang lebih lanjut mengatakan pelanggaran berupa pelibatan lembaga kepresidenan untuk kepentingan Paslon 02 Prabowo-Gibran terbukti dari kampanye terselubung. Yakni Presiden Jokowi melakukan pembagian bansos di provinsi yang menjadi area operasi sebagai wilayah dengan perolehan suara rendah untuk Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019.

Baca Juga: AMIN Bongkar Usaha Jokowi Intervensi Pemilu: Kooptasi Alat Negara, Ancam Kriminalisasi Kasus Parpol

“Dengan sasaran pemilih 27 juta, sebagai informasi itu di daerah yang paling bawah itu, itu kunjungan-kunjungan Pak Joko Widodo, di Jawa Tengah ada 15 dan di daerah-daerah itu bansosnya luar biasa, intervensi terhadap aparaturnya luar biasa, dan kenaikan perolehan paslon o2 juga luar biasa,”

“Jadi berdasarkan riset ini dapat ditentukan bahwa intervensi bansos, penggunaan aparat-aparat negara, itu mempengaruhi peningkatan suara.”


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x