Kompas TV nasional politik

Pengamat: Tidak Bisa Tutup Mata, NasDem Punya Intensi Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kompas.tv - 25 Maret 2024, 13:43 WIB
pengamat-tidak-bisa-tutup-mata-nasdem-punya-intensi-dukung-pemerintahan-prabowo-gibran
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Nasdem Tower, Jumat (22/3/2024). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Nasional Demokrat (NasDem) disebut punya intensi untuk menjadi bagian sebagai partai politik yang mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Hal tersebut disampaikan Adi Prayitno dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (25/3/2024).

“Kita tidak bisa menutup mata bawah NasDem sepertinya juga punya intensi untuk menjadi bagian dari Prabowo dan Gibran,” ucap Adi Prayitno.

“Apalagi, NasDem ini merupakan partai politik menurut saya di luar paslon nomor 2 yang menyatakan menerima hasil pemilu dan memberikan ucapan selamat. Saya kira itu adalah tanda-tanda alam sebenarnya, betapa NasDem sebenarnya punya intensi dan punya keinginan untuk menjadi bagian koalisi pemerintahan no 2 (Prabowo-Gibran).”

Baca Juga: Pengamat: PPP Gagal Lolos ke DPR karena Elit Partainya Sibuk Serang Jokowi dan PSI

Apalagi, lanjut Adi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memiliki hubungan historis dengan Prabowo Subianto ketika sama-sama masih berada di Partai Golkar.

“Apalagi kalau kita melihat korespondensi historis hubungan antara Surya Paloh dengan Pak Prabowo Subianto, saya kir aini kan terjalin cukup lama, ketika sama-sama menjadi politisi di Golkar,” kata Adi.

“Dan bahkan Prabowo dan Pak Surya Paloh kemarin mengatakan, dulu memang kita sempat berkompetisi, sempat saling ngegas dan sempat saling bertegang-tegangan tapi tidak mungkin untuk suasana batin kebangsaan, demi kepentingan kualisi, perbedaan-perbedaan yang terjadi sepanjang ini dia akan kemudian bisa mereka koneksikan dalam satu kepentingan koalisi politik bersama. Itulah yang menurut saya, seorang presiden terpilih yang ditetapkan oleh KPU mendatangi Nasdem kalau tidak untuk merangkul, tentu agak tidak masuk akal.”

Baca Juga: Pengamat: Kalau Jujur, Angka Survei PPP Sejak Awal Memang Tidak Pernah Sampai 4 Persen

Oleh karena itu, Adi Prayitno menilai belum bergabungnya Partai NasDem ke dalam Koalisi Indonesia Maju lebih karena sedang menjaga perasaan teman-teman politiknya ketika menjadi pendukung Anies-Muhaimin.

“Prabowo Subianto mengatakan berulang kali kalau ke Nasdem itu selalu mengajak kerja sama, NasDem menjawab fifty-fifty, itu artinya apa, sangat mungkin akan bergabung dan sangat tidak mungkin akan bergabun,” ujar dia.

“Kenapa jawabannya fifty-fifty, saya kira memang satu ya NasDem ya sedang menjaga suasana perasaan teman-teman politik partai pendukung AMIN yang saya per hari ini pun masih sedang berjuang untuk mencari keadilan. Mencari soal bagaimana dugaan dugaan kecurangan soal terkait dengan Pemilu itu bisa diungkap ya, karena kubu Amin sudah melayangkan soal gugatan hasil sengketa Pemilu ini kepada Mahkamah Konstitusi.”


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x