Kompas TV nasional rumah pemilu

Pengamat: Kalau Jujur, Angka Survei PPP Sejak Awal Memang Tidak Pernah Sampai 4 Persen

Kompas.tv - 25 Maret 2024, 11:10 WIB
pengamat-kalau-jujur-angka-survei-ppp-sejak-awal-memang-tidak-pernah-sampai-4-persen
Logo lambang Partai Persatuan Pembangunan. Partai ini tidak lolos parlemen berdasarkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno sebut kegagalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lolos ke DPR sudah diprediksi banyak lembaga survei.

Hal tersebut disampaikan Adi Prayitno dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (25/3/2024).

“Kalau mau jujur kita melihat angka-angka survei sejak awal memang PPP ini survei nya tidak pernah sampai 4%, satu-satunya cara bisa menjelaskan PPP itu lolos ke parlemen karena plus ya, soal margin of error dalam survei yang 1,5% jadi kalau PPP itu dalam survei disebut 3,5% ditambah margin of error misalnya 1 atau 1,5 persen itu diprediksi lolos,” kata Adi.

“Tapi dalam kondisi alamiah survei survei yang dilakukan teman-teman PPP itu memang elektabilitasnya belum pernah mencapai 4%. Jadi wajar kalau kemudian PPP per hari ini melalui keputusan KPU itu dinyatakan tidak lolos ke parlemen.”

Adi Prayitno menuturkan, PPP sesungguhnya pernah mengalami kenaikan persentase di awal tahun 2023 atau saat Sandiaga Uno pindah dari Partai Gerindra ke PPP.

Baca Juga: Pengamat sebut Prabowo Butuh NasDem: kalau Kekuatan KIM Lebih Kecil dari Oposisi, Berbahaya!

“Pernah satu waktu PPP ini mendapatkan suatu momentum politik yang cukup luar biasa, ketika Sandiaga Uno itu keluar dan bergabung dengan PPP, saat itu spotlight pembicaraan soal PPP itu sangat identik dengan Sandiaga Uno, Sandiaga Uno itu identik dengan PPP, jadi pembicaraan saat itu praktis hampir 6 bulan 7 bulan, itu bicara tentang Sandi dan itu memberikan faedah elektoral secara signifikan,” ujarnya.

“PPP saat itu terutama di awal-awal tahun 2023 itu elektabilitasnya sudah di atas 4% itu dalam posisi aman.”

Namun, situasi itu tidak berlangsung lama karena Sandiaga Uno ternyata tidak bersanding dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Unfortunately ketika Sandiaga Uno gagal maju dalam kontestasi sebagai calon wakil yang kemudian bersandingan dengan Ganjar Pranowo, momentum politiknya lewat, publik tidak lagi melihat Sandi sebagai variabel penting yang diperbincangkan sebagai bagian penting dari PPP,” ucap Adi Prayitno.

Baca Juga: Anies Respons Ucapan Selamat Surya Paloh untuk Kemenangan Prabowo-Gibran: Kami Hormati

“Dan bahkan, PPP ini nyaris sama sekali tidak pernah diperbincangkan sebagai partai politik yang relatif kompetitif ya, untuk bisa bersaing dengan partai-partai yang lain dan termasuk partai politik yang secara prediktif itu tidak lolos ke parlemen.”


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x