Kompas TV nasional rumah pemilu

Rekapitulasi Surat Suara di Kalbar Berpolemik, 187 Pemilih Termasuk yang Meninggal Coblos Demokrat

Kompas.tv - 12 Maret 2024, 07:18 WIB
rekapitulasi-surat-suara-di-kalbar-berpolemik-187-pemilih-termasuk-yang-meninggal-coblos-demokrat
Data lampiran model D hasil kecamatan DPR RI yang diunduh dari Sirekap KPU tercatat 187 pemilih mencoblos Caleg Partai Demokrat bernama Simon Fetrus. (Sumber: Sirekap KPU)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

Lampiran model D hasil kecamatan DPR RI itu pun ditandatangani oleh Ketua PPK dan keempat anggota.

Baca Juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di NTB Ricuh, Saksi Ngamuk Hasil Suara Ditemukan Dihapus dan Diubah

Polemik nama pemilih meninggal yang iktu mencoblos satu nama Caleg itu membuat rekapitulasi surat suara untuk provinsi Kalbar di KPU pusat molor hingga Minggu (10/3) tengah malam. 

KPU Pusat angkat suara

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz mengakui adanya perdebatan panjang terkait adanya pemilih yang meninggal dunia ikut memberikan hak suara di TPS di daerah Kalbar. 

Dalam TPS tersebut, seharusnya hanya ada 186 pemilih lantaran satu orang yang memiliki hak suara telah meninggal dunia sebelum Pemilu 2024. Namun suara yang terkumpul di TPS Kalbar tersebut malah tetap 187.

Meski ada satu pemilih yang sudah meninggal ikut mencoblos, namun Bawaslu Sintang tidak membuat rekomendasi untuk diadakan pemilihan suara ulang di TPS tersebut. 

"Kalau dikonfirmasi oleh pihak Bawaslu-nya, bahwa benar ini kan orang yang meninggal ya, makanya ada saran perbaikan (rekapitulasi). Tidak ada disuruh PSU atau enggak. Tapi diminta untuk ke depan enggak bisa lagi kayak gini secara administratif," ujar August di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (11/3). Dikutip dari Kompas.com

Baca Juga: Momen Ricuh Saat Rapat Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara KPU Medan

Mengenai perolehan surat suara hanya untuk satu Caleg, August menjelaskan hal tersebut tidak dapat diperdebatkan karena fakta di lapangan. 

"Faktanya dia aslinya begitu. Kan kita bicara faktanya. Datanya begitu kok. Tapi datanya begitu, otentik di sana," ujarnya. 


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x