Kompas TV nasional politik

Usai Reses NasDem Siap Tancap Gas Usulkan Hak Angket Dugaan Kecurangan Pilpres di DPR

Kompas.tv - 29 Februari 2024, 10:51 WIB
usai-reses-nasdem-siap-tancap-gas-usulkan-hak-angket-dugaan-kecurangan-pilpres-di-dpr
Wasekjen NasDem Hermawi Taslim menilai koalisi yang hampir jelas dalam mengusung calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya Koalisi Perubahan untuk Persatuan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai NasDem bakal tancap gas untuk mendorong hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 setelah masa reses selesai pada Selasa  (5/3/2024). 

Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menjelaskan NasDem, PKB dan PKS sebagai partai partai pendukung pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin,  telah sepakat untuk mendukung hak angket dugaan kecurangan Pemilu di DPR. 

Hermawi menambahkan tim dari masing-masing partai Koalisi Perubahan juga sudah mengumpulkan bukti kecurangan yang siap untuk dibuka dalam proses hak angket di DPR. 

Hal ini jugalah yang membuat Koalisi Perubahan mendukung adanya hak angket kecurangan Pilpres di DPR. 

"Kita sampai pada kesimpulan, kita meski mendukung angket. Kita ingin buktikan semua komplain dan keluhan masyarakat ada dalam bentuk CD, ada dalam bentuk rekaman, dan segala macam," ujar Hermawi di program program Satu Meja KOMPAS TV, Rabu (28/2/2024) malam.

Baca Juga: PDIP Masih Tunggu Rekomendasi Tim Khusus Ganjar-Mahfud untuk Gulirkan Hak Angket DPR

Lebih lanjut Hermawi mengakui dalam pengajuan hak angket di DPR butuh dukungan dari partai lain, tidak hanya partai Koalisi Perubahan. 

Ia menjelaskan jika hanya mengusulkan adanya hak angket, partai Koalisi Perubahan sudah cukup untuk bisa mengajukan. 

Namun Hermawi memikirkan agar usulan hak angket bisa terus berjalan saat voting di sidang paripurna, sebab tiga partai yang mengusulkan hak angket akan kalah jika tidak didukung oleh partai lain. 

"Kita realistis juga kan tidak bisa sendiri. Baru bersama-sama PDI-P. Nanti ujungnya kan voting di paripurna, pasti voting. Kalau sekadar tanggal 5 (Maret) mau usulkan dua fraksi, 25, kita bisa. Tapi nanti kalau di paripurna kita pasti mentok," ujar Hermawi.

Hermawi menekankan bahwa kubu Anies ingin membuktikan bahwa Pemilu 2024 adalah pemilu terburuk dalam sejarah. 

Baca Juga: Saran Jimly ke Airlangga: Terima Usul Hak Angket biar Masuk Sejarah di Era Jokowi

"Biar saja angket ini berlangsung, kita uji. Kami cuma ingin buktikan bahwa pemilu kali ini adalah pemilu yang terburuk dalam sejarah. Kalau tidak, dibiarkan saja," ujarnya.


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x