Kompas TV nasional hukum

Soroti Kasus Bullying di Sekolah, Menko PMK Muhadjir Minta Guru Waspadai Geng Pelajar

Kompas.tv - 23 Februari 2024, 00:35 WIB
soroti-kasus-bullying-di-sekolah-menko-pmk-muhadjir-minta-guru-waspadai-geng-pelajar
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai Rapat Tingkat Menteri yang membahas penanganan gagal panen di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/2/2024). (Sumber: ANTARA/Asep Firmansyah)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut menyoroti perundungan atau bullying di sekolah, salah satunya yang sedang ramai diperbincangkan kasus di Binus School Serpong.

Muhadjir meminta para guru mewaspadai clique (klik) atau geng sekolah untuk mencegah aksi perundungan.

"Kita harus bisa mencegah kemungkinan-kemungkinan terjadinya bullying. Yang harus diwaspadai para guru dan pimpinan sekolah itu adalah, adanya clique," kata Muhadjir, Kamis (22/2/2024), seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV, Veronica Kartono.

"Biasanya bullying itu tidak dilakukan orang per orang, tapi oleh clique, oleh komplotan, (oleh) anak-anak geng," sambungnya.

Geng-geng itu muncul karena adanya kesamaan pandangan atau kepentingan di antara anggotanya.

"Biasanya orang itu akan berkumpul dengan suatu kesamaan, dan itu guru harus mewaspadai betul," tegasnya.

Ia juga mengatakan bullying dapat terjadi di semua sekolah dan bisa terjadi setiap saat. Sebab itu, menurutnya, penting untuk dilakukan edukasi kepada para siswa terkait dampak buruk perundungan.

"Pokoknya kita harus selalu waspada, namanya bullying itu peristiwa yang hampir terjadi setiap saat. Karena itu yang penting sekarang ini adalah dari sisi edukasi. Mengedukasi kepada anak-anak, terutama tentang buruknya bullying," tegasnya.

Baca Juga: Terduga Pelaku Bullying di Binus Serpong Jalani Pemeriksaan Polisi, Didampingi Kemen PPPA dan KPAI

Tak hanya itu, Muhadjir mengimbau sekolah bertindak cepat ketika terjadi perundungan dengan melakukan upaya pemulihan, dan bimbingan serta konsultasi, baik kepada korban maupun pelaku.

"Kalau ada kejadian, harus segera dilakukan langkah-langkah pemulihan. Termasuk konsultasi, bimbingan, dan tidak hanya kepada yang jadi korban," jelasnya.

"Karena yang melakukan ini, terutama mereka yang belum dewasa, dia butuh treatment (penanganan, red) juga itu. Treatment bagaimana jangan sampai jadi perilaku dia yang kambuhan," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten, diduga mengalami perundungan oleh para seniornya yang tergabung dalam geng bernama "Geng Tai."

Perundungan ini terjadi di sebuah warung di dekat sekolah atau yang dikenal dengan Warung Ibu Gaul dan dilakukan oleh lebih dari satu orang. Anak dari artis berinsial VR diduga terlibat dalam perundungan tersebut.

Perundungan dilakukan terhadap anggota baru geng, di mana korban dipaksa memberikan sesuatu yang diminta oleh senior hingga mendapatkan kekerasan fisik, seperti dipukul, dicekik, hingga disundut rokok.

Kasus dugaan perundungan tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polres Tangerang Selatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan adanya sejumlah luka memar hingga bekas luka bakar pada tubuh korban.

Polisi menyebut "Geng Tai" sudah dua kali melakukan perundungan terhadap korban dalam kurun waktu satu bulan, yakni pada 2 dan 13 Februari 2024.

Status kasus bullying tersebut telah dinaikkan dari tahap penyelidikan ke penyidikan.

Baca Juga: Korban Bullying di Binus School Serpong Alami Trauma, Tak Mau Keluar Rumah


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x