Kompas TV nasional peristiwa

Komentari Film Dirty Vote, KSAD Jenderal Maruli: Menurut Saya, Itu Pernyataan yang Tidak Bernyali

Kompas.tv - 13 Februari 2024, 18:54 WIB
komentari-film-dirty-vote-ksad-jenderal-maruli-menurut-saya-itu-pernyataan-yang-tidak-bernyali
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas acara perayaan Natal bersama TNI AD di Jakarta, Senin (5/2/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Genta Tenri Mawangi)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

"Karena yaitu, serba salah. Kita mau tuntut (nanti) juga dibilang, saya kan cuma menduga, itu permainan-permainan yang mereka untuk membuat ya, situasi. Punya tujuan tertentu mungkin, kita juga tidak tahu.”

Meskipun demikian, Maruli Simanjuntak menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai sendiri terkait film Dirty Vote tersebut.

"Ya jadi ya mudah mudahan masyarakat bisa menilai saya lihat banyak tanggapan, saya filmnya gak nonton, tapi tanggapan saya lihat ada beberapa masyarakat kelihatan, sudah mengerti," tutur KSAD.

Seperti diketahui, Film Dirty Vote disutradarai oleh jurnalis senior Dandhy Laksono yang mengangkat tema mengenai dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Juga: Kompilasi Komentar Elite Politik soal Dokumenter Dirty Vote: dari Apresiasi hingga Tuduhan Fitnah

Dalam film tersebut, ada tiga pakar hukum tata negara yang berbicara menjabarkan soal bentuk kecurangan terkait proses Pemilu 2024. Adapun ketiga tokoh itu antara lain Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari.

Sutradara film Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono menjelaskan alasan dokumenter itu dirilis ketika masa tenang Pemilu 2024 agar menjadi tontonan reflektif dan edukasi bagi publik jelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Dandhy mengaku berharap film Dirty Vote akan memantik banyak ruang diskusi. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sejenak mengesampingkan dukungan untuk salah satu paslon dan menonton film tersebut sebagai warga neagra Indonesia.

"Seyogianya Dirty Vote akan menjadi tontonan yang reflektif di masa tenang pemilu. Diharapkan tiga hari yang krusial menuju hari pemilihan, film ini akan mengedukasi publik serta banyak ruang dan forum diskusi yang digelar," kata Dandhy dalam keterangan pers yang diterima pada Minggu (11/2).

"Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres. Tapi hari ini, saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara.”

Baca Juga: Buka Suara soal Film Dokumenter 'Dirty Vote', TKN Prabowo-Gibran: Berisi Fitnah


 



Sumber : Kompas.com, Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x