Kompas TV nasional hukum

Berterima Kasih karena Budi Arie Perintahkan Cabut Laporan, Butet: Relawan Jangan Sibuk Menjilat

Kompas.tv - 5 Februari 2024, 19:05 WIB
berterima-kasih-karena-budi-arie-perintahkan-cabut-laporan-butet-relawan-jangan-sibuk-menjilat
Aktor sekaligus seniman Butet Kertaredjasa. (Sumber: Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

KOMPAS.TV – Seniman sekaligus budayawan Butet Kartaredjasa berterima kasih karena Ketua Projo Budi Arie berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta relawan yang melaporkannya ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mencabut laporan.

Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Butet melalui rekaman video, yang diterima redaksi Kompas.tv, Senin (5/2/2024).

“Terima kasih Mas Budi Arie, Menkominfo, yang telah memerintahkan kepada relawan di Jogja untuk mencabut laporan ke polisi atas pembacaan antun saya tempo hari,” ucapnya.

“Itu menurut berita karena Mas Budi itu memenuhi perintah Presiden Jokowi, karena itu tidak penting untuk dilaporkan. Tapi, bagi saya, ini seharusnya perintah Pak Jokowi tidak hanya untuk saya,” tambahnya.

Perintah Jokowi tersebut, kata Butet, juga bermakna agar para relawan jangan cuma sibuk menjilat dan cari muka pada presiden.

Baca Juga: Budi Arie Sebut Jokowi Minta Projo Cabut Laporan soal Butet: Jangan Bikin Ramai di Publik

“Perintah Pak Jokowi itu bermakna juga supaya relawan-relawan itu jangan Cuma sibuk menjilat, jangan sibuk cari muka kepada presiden, stop cari muka.”

“Kedua, seharusnya pencabutan itu tidak hanya untuk kasus saya saja, tapi juga untuk kawan-kawan yang bergerak ingin menegakkan demokrasi dan konstitusi, seperti pelaporan  Mas Aiman, Palti Hutabarat, semua harus dicabut dong,” harapnya.

Butet juga meminta agar aksi yang dilakukan oleh sejumlah guru besar perguruan-perguruan tinggi di Indonesia jangan dilecehkan dengan menyebut mereka sedang mendongkrak elektoral paslon (pasangan calon) tertentu.

“Semua orang itu, termasuk saya, adalah orang-orang yang  mengapresiai seluruh pencapaian Pak Jokowi, orang-orang yang mencintai Pak Jokowi.”

“Itu sebabnya karena kami mencintai, kami mengingatkan, kami mengkritik, supaya Pak Jokowi dalam track di jalan demokrasi dan tidak mengkhianati konstitusi. Ini yang penting,” lanjut Butet.

Ia kemudian mengajak semua pihak yang merasa dikecewakan oleh praktik politik Jokowi belakangan ini untuk terus mengingatkan agar Jokowi tetap berada di jalan demokrasi dan mengkhianati konstitusi.

“Kalau keputusan kepolisian kemdian menghentikan kasus saya itu jauh lebih baik, karena saya dan kawan-kawan kepolisian di Jogja, dengan Kapolda Jogja  (DIY) sudah bikin komitmen tidak bikin Jogja berisik, tapi Jogja yang asyik.”

“Kalau sampai saya diperiksa Polda DIY kan saya ketemu kawan sendiri. Polisi-polisi Jogja itu ahabat-sahabat para seniman. Mosok nanti ketemuan jadi situasinya formasl, wagu, sama sekali nggak lucu,” ujarnya.

Baca Juga: Ketika Ganjar Singgung Pemerintah Takut dengan Pentas Seni Butet

Butet juga mengucapkan terima kasihnya pada Presiden Jokowi dan menyebut mereka tetap berteman.

“Terima kasih Pak Jokowi, kita tetap berteman, tapi kalau Pak Jokowi dan kawan-kawan tetap tidak mempedulikan demokrasi, berarti maaf Pak, kita konsisten ya, tetap berseberangan,” tegas Butet.

“Nggak apa-apa di tahun politik berseberangan secara politik tidak masalah, kita tetap berteman sebagai manusia, keren to, asyik.”


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x