Kompas TV nasional rumah pemilu

Adian Ungkap Alasan Mahfud MD Ingin Mundur: Kita Ingin Menang Pilpres Secara Terhormat

Kompas.tv - 26 Januari 2024, 11:18 WIB
adian-ungkap-alasan-mahfud-md-ingin-mundur-kita-ingin-menang-pilpres-secara-terhormat
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu ketika ditemui di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020). (Sumber: (KOMPAS.com/Devina Halim))
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus PDI Perjuangan atau PDIP, Adian Napitupulu, mengungkapkan alasan Mahfud MD ingin mundur atau diminta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam.

Sebab, kata Adian, pihaknya ingin memenangi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang dengan terhormat.

Adapun Mahfud merupakan calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 3 yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Mereka diusung oleh PDIP dan PPP. 

Baca Juga: Andi Widjajanto: Pak Mahfud MD Pasti Mundur dari Kabinet Jokowi

“Kita mau kemenangan yang benar, kemenangan yang terhormat,” kata Adian dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV pada Rabu (24/1/2024).

Adian menjelaskan bahwa dirinya pernah berkomunikasi dengan Mahfud MD melalui sambungan video. Saat itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu meminta saran kepadanya mengenai jabatannya di pemerintah.

Menanggapi hal itu, Adian pun kemudian menyarankan Mahfud untuk mundur. Menurut Adian, tindakan tersebut perlu dilakukan untuk menutup sesedikit mungkin peluang orang yang menggugat atas dugaan konflik kepentingan.

“Dan ketika dia sampaikan kemarin sebelumnya Ganjar juga ngomong bicara sama Pak Mahfud untuk mundur, saya setuju,” ujar Adian.

Lebih lanjut, Adian pun mengkritik para pihak yang mencalonkan diri sebagai kepala pemerintahan atau kepala daerah namun tidak mengundurkan diri karena dengan harapan ketika mereka gagal terpilih, bisa kembali ke jabatannya semula.

Baca Juga: Jubir: Muhaimin Mundur dari Jabatan Tunggu Realisasi Mahfud, kalau Bisa Sebelum 14 Februari 2024

“Jangan kita enggak mau ninggalin di sini, jadi kalau kalah balik lagi,” tuturnya.

Adian lantas mencontohkan pejabat yang ikut berkampanye menjadi blunder ketika mereka tidak mengundurkan diri. Salah satunya presiden yang menyatakan ikut berkampanye, misalnya.

Adian menuturkan, saat presiden berkampanye, tidak boleh menggunakan fasilitas negara maupun anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Ketentuan ini, membuat posisi dan keberadaan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menjadi tidak jelas, apakah mereka tetap boleh melekat pada presiden.

“Yang melekat sama dia Paspampres pergi semua gitu? Kalau dia jalan ke mana? Enggak boleh. Itu kan bertentangan dengan undang-undang satunya lagi terkait pengamanan perlindungan presiden,” tutur Adian.

Sebelumnya, calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, blak-blakan mengaku sejak lama ingin mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam.  

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Berencana Laporkan Bansos Berstiker Prabowo-Gibran ke Bawaslu: Kami Telusuri Dulu

Mahfud mengatakan keinginannya untuk mundur sebagai Menko Polhukam dirasakannya ketika akan melakukan debat pertama yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.


"Saya merencanakan mengundurkan diri sebenarnya sudah lama ketika akan mulai debat pertama," kata Mahfud MD usai acara diskusi Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x