Kompas TV nasional peristiwa

BMKG Sebut Gempa M5,6 di Laut Flores Dipicu oleh Flores Back Arc Thrust

Kompas.tv - 25 Januari 2024, 22:25 WIB
bmkg-sebut-gempa-m5-6-di-laut-flores-dipicu-oleh-flores-back-arc-thrust
Ilustrasi: logo BMKG. BMKG melaporkan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Laut Flores, yang dipicu oleh aktivitas sesar naik Flores (Flores Back Arc Thrust). (Sumber: BMKG)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Laut Flores, yang dipicu oleh aktivitas sesar naik Flores (Flores Back Arc Thrust).

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, jenis gempa bumi yang terjadi ini adalah gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Naik Flores, dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Sebagai informasi, gempa ini terjadi pada Kamis, pukul 19.24.13 WIB, berlokasi di laut dengan koordinat 8,26 lintang selatan dan 121,17 bujur timur, atau tepatnya 48 km arah barat laut Mbay, Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 10 km.

Baca Juga: Peringatan Dini, BMKG Imbau Warga DIY Waspadai Bencana Hidrometeorologi saat Puncak Musim Hujan

Daryono menyatakan bahwa hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Gempa ini dirasakan di beberapa daerah, antara lain Ruteng, Waingapu, Bajawa, Ende, Maumere, dan Labuan Bajo, dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity), yang berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan truk berlalu.

Di daerah Kupang, gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yang berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Daryono mencatat bahwa hingga pukul 19.46 WIB, BMKG mencatat tiga aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,9.

Ia mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, memeriksa kestabilan bangunan tempat tinggal mereka, dan tetap tenang tanpa terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan Indonesia, Periode 24-25 Januari


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x