Kompas TV nasional politik

Tanggapi Pernyataan Luhut soal Hilirisasi, Cak Imin: Ya Kita Buktikan

Kompas.tv - 25 Januari 2024, 20:06 WIB
tanggapi-pernyataan-luhut-soal-hilirisasi-cak-imin-ya-kita-buktikan
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam debat cawapres kedua di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

Luhut mengaku ingin mengundang Cak Imin untuk melihat dampak ekonomi dari hilirisasi SDA di Weda Bay, Maluku Utara dan Morowali, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Polemik Nikel, Luhut Sebut Jika Harga Nikel Terlalu Tinggi Bisa Bahaya Bagi Perekonomian!

"Saya pengin sebenarnya mengundang Muhaimin (cawapres nomor urut 1) berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali lihat sendiri, seeing is believing, gitu," kata Luhut melalui akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1/2024).

"Menurut saya itu bukan satu karakter yang bagus untuk mencapai sesuatu posisi, Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," ujarnya.

Dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024), Cak Imin mengatakan program hilirisasi yang saat ini tengah berjalan, dilakukan secara ugal-ugalan.

“Dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan” katanya.

Menurutnya, hilirisasi yang dilakukan belum memerhatikan aspek lingkungan karena justru merusak lingkungan. Selain itu, kecelakaan kerja masih terus terjadi.

Ia juga menyebut tenaga kerja asing (TKA) mendominasi pekerja di sektor hilirisasi dan tambang. Hal ini, kata dia, menunjukkan sektor tersebut tidak memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar.

“Perkembangan hilirisasi dan tambang tidak signifikan dengan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ucapnya.

Cak Imin mengatakan meski pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah mencapai 13 persen, masyarakat sekitar masih miskin.

“Sulawesi Tengah, pertumbuhan ekonominya bisa sampai 13 persen, tinggi sekali, tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati.”


 




Sumber : KOMPAS TV, Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x