Kompas TV nasional politik

Luhut Ingin Ajak Cak Imin ke Morowali untuk Lihat Langsung Hilirisasi Nikel: Daripada Anda Bohong

Kompas.tv - 25 Januari 2024, 10:59 WIB
luhut-ingin-ajak-cak-imin-ke-morowali-untuk-lihat-langsung-hilirisasi-nikel-daripada-anda-bohong
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang menyebut pemerintah melakukan hiliriasi secara ugal-ugalan. Luhut menyatakan ingin mengajak Cak Imin berkunjung langsung ke Morowali, salah satu sentra industri nikel. (Sumber: Tangkapan layar youtube Kementerian Investasi -BKPM)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang menyebut pemerintah melakukan hiliriasi secara ugal-ugalan. 

Luhut menyatakan dirinya ingin mengajak Cak Imin berkunjung langsung ke Morowali, salah satu sentra industri nikel. 

"Saya pengen tuh sebenernya undang Muhaimin itu berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali untuk lihat sendiri, seeing is believing gitu. Daripada anda berbohong kepada publik itu kan sesuau yang enggak bagus," kata Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Rabu (24/1/2024). 

"Untuk mencapai suatu posisi anda membohongi publik dengan informasi yang seperti itu tadi," ujarnya. 

Luhut menyatakan, hilirisasi yang mulai dijalankan pada 2014 hingga saat ini telah menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah. Pada 2015, angka kemiskinan di Sulawesi Tengah sebesar 14,7 persen. Lalu pada 2023, angka kemiskinannya turun jadi 12,4 persen.

Baca Juga: Luhut Balas Pernyataan Tom Lembong soal Sering Beri Contekan Pidato ke Jokowi: Anda Jangan Geer

Kemudian di Morowali, angka kemiskinan di 2015 sebesar 15,8 persen menurun jadi 12,3 persen di 2023. 

"Jadi terjadi juga perbaikan di sana, meski menurut saya itu tidak cukup. Saya sudah jelaskan, ada politeknik didirikan di situ. Sekali-kali berkunjung deh ke politekniknya. Menurut saya itu bagus, guru-gurunya juga berkelas. Ada dari ITB, UI yang kita ajak untuk mengajar di sana dan mereka langsung praktek di industrinya," kata Luhut. 

"Malah ada yang dikirim ke Tiongkok untuk belajar teknologi yang lebih advance lagi. Dan sekarang mereka bekerja menjadi bagian proyek pembangunan smelter di Sulawesi atau di tempat lain juga," ucapnya. 

Luhut menuturkan, proses suatu industri itu tidak lepas dari kualitas pendidikan. Luhut menyebut, dulu tidak ada politeknik berkualitas yang dibangun di luar Jawa. 



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x