Kompas TV nasional politik

Koordinator Staf Khusus Presiden Sebut Food Estate sebagai Respons Ancaman Perekonomian Dunia

Kompas.tv - 22 Januari 2024, 19:04 WIB
koordinator-staf-khusus-presiden-sebut-food-estate-sebagai-respons-ancaman-perekonomian-dunia
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memberikan pernyataan terkait calon pimpinan KPK. (Sumber: YouTube KompasTV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah menerapkan kebijakan food estate untuk merespons ancaman situasi perekonomian dunia yang saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Penjelasan itu diampaikan oleh Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (22/1/2024).

"Kebijakan food estate itu kan untuk merespons situasi yang kita hadapi ya. Kita tahu bahwa situasi perekonomian dunia saat ini tidak baik-baik saja," kata Ari Dwipayana, dikutip Antara.

Baca Juga: Disebut Gibran saat Debat Cawapres, Berikut Total Harta Kekayaan Tom Lembong Co-Captain Timnas AMIN

Menurutnya, seusai pandemi COVID-19 banyak negara di dunia yang gagal memenuhi kebutuhan pangan bagi rakyatnya.

Selain itu, situasi tersebut menurut Ari juga memicu ketidakstabilan harga pangan global.

"Termasuk juga harga pangan itu melambung tinggi di pasaran dunia," katanya.

Ia menyebut Pemerintah RI pun merespon situasi tersebut dengan melakukan terobosan kebijakan berskala besar dengan menerapkan program food estate.

Program itu dilaksanakan mulai 2021 di Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Pakpak Bharat, Sumatera Utara dengan luas 30.000 ha dalam bentuk lahan agrikultural kentang dengan komoditas bawang merah dan bawang putih.

"Itulah sebabnya mengapa Bapak Presiden mendorong untuk merespons dampak pandemi dan kemudian munculnya situasi krisis pangan itu dengan kebijakan lumbung pangan," katanya.

Ia menuturkan, kebijakan terebut bertujuan untuk menghasilkan produksi yang bisa memenuhi cadangan pangan pemerintah.


 

Agar kemampuan Indonesia untuk mandiri dari sisi pangan bisa tercukupi tanpa bergantung pada impor negara lain, khususnya di saat harga pangan dunia melambung tinggi.

Dalam proses tersebut, lanjut dia, terdapat sejumlah evaluasi untuk penyempurnaan program agar capaian yang dicita-citakan bisa tercapai.

"Iya dievaluasi terus, karena tentu implementasinya ada beberapa hal yang sifatnya kompleks yang perlu dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan," ujarnya.

Baca Juga: [FULL] Keterangan Anies usai Debat Cawapres: Saya Bangga Gus Muhaimin Jaga Marwah Debat

Sebelumnya dalam debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua cawapres, Minggu (21/1/2024), cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyindir gagalnya food estate gagasan Prabowo Subianto, yang dinilai merusak lingkungan dan mengabaikan masyarakat adat.

Ia berkomitmen akan melakukan pembangunan yang berbasis keberlanjutan melalui prinsip keadilan ekologi.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x