Kompas TV nasional rumah pemilu

Debat Cawapres, Cak Imin: Food Estate Harus Dihentikan karena Abaikan Petani hingga Rusak Lingkungan

Kompas.tv - 21 Januari 2024, 20:10 WIB
debat-cawapres-cak-imin-food-estate-harus-dihentikan-karena-abaikan-petani-hingga-rusak-lingkungan
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyampaikan visi dan misi dalam debat cawapres kedua di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menilai proyek lumbung pangan atau food estate telah mengabaikan nasib petani, meninggalkan masyarakat adat, hingga menimbulkan konflik agraria.

Pernyataan itu disampaikan dalam debat cawapres kedua yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.

Food estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria, dan bahkan merusak lingkungan kita,” kata Cak Imin.

Baca Juga: Sampaikan Visi Misi, Cak Imin Kritik Food Estate dan Kepemilikan 500 Ribu Lahan

Menurutnya, proyek food estate harus dihentikan. 

"Ini harus dihentikan."

Dalam pemaparannya, Cak Imin juga mengutip pernyataan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Haji Hasyim Asy’ari yang menyatakan petani adalah penolong negeri.

“Akan tetapi, hari ini kita menyaksikan, negara dan pemerintah abai terhadap petani dan nelayan kita,” ucapnya.

Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan negara harus serius mengatasi masalah pangan, agraria, dan masyarakat adat.

Di juga menilai pemerintah belum serius dalam menangani krisis iklim. Menurutnya, masih terjadi ketidakseimbangan antara manusia dan alam.

“Krisis iklim tidak diatasi dengan serius, anggaran jauh di bawah sektor lainnya,” sebutnya.

Baca Juga: Mahfud MD Kenakan Baju ala Mapala di Debat Keempat Pilpres 2024

Cak Imin berpendapat masalah ini harus diatasi dengan mengedepankan etika lingkungan dan pembangunan nasional yang berpijak pada keadilan.

“Keadilan iklim, keadilan ekologi, keadilan antargenerasi, keadilan agraria, dan keadilan sosial.”

Rakyat, kata dia, harus dilibatkan dalam mengatasi masalah iklim ini.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x