Kompas TV nasional peristiwa

BNPB: Sebanyak 4.940 Bencana Terjadi Selama Tahun 2023, 17 Kali dalam Sehari

Kompas.tv - 12 Januari 2024, 12:52 WIB
bnpb-sebanyak-4-940-bencana-terjadi-selama-tahun-2023-17-kali-dalam-sehari
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M. Suharyanto mengungkapkan bencana yang terjadi di tahun 2023 (Sumber: BNPB)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut total 4.940 bencana terjadi selama tahun 2023.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers Kaleidoskop Bancana 2023 dan Outlook Bencana 2024, Jumat (12/1/2024).

"Di 2023, BNPB mencatat lebih tinggi lagi yaitu 4.940 kali bencana, tapi kalau dilihat di 2021, 2020 angkanya tembus ke 6000. Ini tentu saja kejadian ini fluktuatif, kita tidak bisa melihat dari jumlah kejadiannya," kata Suharyanto.

Baca Juga: Bupati Labuhan Batu Terjaring OTT, KPK Juga Amankan Anggota DPRD Hingga Kepala Dinas

Adapun bencana paling banyak terjadi yaitu bencana hidrometeorologi seperti banjir sebanyak 1.170 kali, cuaca ekstrem 1.115 kali dan tanah longsor 579 kali.

"Yang menonjol memang Indonesia ini yang terbesar adalah bencana hidrometeorologi, banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem," ucap Dia.

Selain itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga menyumbang sebanyak 1.802 kali dari total bencana.

"Kemudian di 2023 juga karena el nino moderat, itu siklusnya 4 tahun, 2023 el nino, 2019 el nino, 2015 el nino. Tentu saja karena el nino juga banyak, karhutla ini 1.802 kejadian," tuturnya.

Jenis bencana berikutnya yang terjadi di Indonesia pada tahun 2023, lanjut Suharyanto, yaitu kekeringan 168 kali, gelombang pasang dan abrasi sebanyak 31 kali, gempa bumi 31 kali dan erupsi gunung api 4 kali.

Baca Juga: Mahfud MD soal Pemakzulan Presiden Jokowi: Ini Semua Tidak Mudah

"Sehingga kalau di rata-ratakan, di 2023 itu kami mencatat dalam 1 hari paling tidak ada 15 sampai 17 kali bencana," ungkap Suharyanto.

Suharyanto menyebut, BNPB bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) terkait potensi bencana setiap tahunnya.


 

Kendati demikian, ia mengakui bahwa pihaknya tidak bisa memprediksi bencana yang akan terjadi.

"Sampai detik ini, dengan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, gempa bumi, siapa yang bisa memprediksi kapan terjadi. Yang bisa kita yakinkan terjadi adalah yang rutin, banjir itu pasti, setiap tahun, awal tahun 2024 ini pasti," ungkapnya.

Suharyanto juga membeberkan lima provinsi yang paling tinggi terjadi bencana yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x