Kompas TV nasional rumah pemilu

Ramai Video Warga Cilincing Ngaku Didata Babinsa usai Kunjungan Prabowo, Jubir Menhan: Fitnah Jahat

Kompas.tv - 2 Januari 2024, 21:43 WIB
ramai-video-warga-cilincing-ngaku-didata-babinsa-usai-kunjungan-prabowo-jubir-menhan-fitnah-jahat
Foto arsip. Menhan Prabowo Subianto saat meresmikan penyerahan bantuan sumber air bersih kepada lima desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara (Jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzhar Simanjuntak, menyebut video pengakuan warga Cilincing, Jakarta Utara terkait pendataan Babinsa usai kunjungan Prabowo sebagai fitnah.

Sebagaimana diketahui, pada Selasa (2/1/2024), di media sosial beredar video berisi pengakuan warga Cilincing yang didatangi Babinsa untuk dimintai data berupa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) usai disambangi oleh Capres nomor urut 2 itu pada Sabtu (30/12/2023).

Dahnil menjelaskan bahwa pendataan warga itu terkait program bedah rumah yang akan dilakukan oleh Universitas Pertahanan di Cilincing.

"Jadi tidak ada keterkaitan dengan tuduhan intimidasi, tuduhan menakut-nakuti. Ini upaya melakukan framing yang jahat sekali, dari upaya yang sedang dilakukan oleh Universitas Pertahanan dan TNI," terangnya di program Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (2/1/2023).

Ia juga menegaskan bahwa Prabowo sebagai Menhan tak memiliki wewenang untuk mengarahkan Babinsa maupun prajurit TNI lainnya.

Baca Juga: Gibran Absen dari Panggilan Klarifikasi Dugaan Pelanggaran Kampanye, Bawaslu Jakpus Masih Bungkam

"Perlu dipahami, Pak Prabowo sebagai Menhan tidak bisa mengerahkan Babinsa atau tidak bisa mengerahkan prajurit TNI, karena, beliau bukan sebagai pengguna kekuatan, juga bukan sebagai pembina kekuatan, tapi Pak Prabowo adalah pengembang kekuatan," ucapnya.

Tugas-tugas Menhan, kata dia, mengembangkan konsepsi pertahanan dan memastikan pertahanan Indonesia semakin baik.

"Jadi apa yang disampaikan, apa yang sedang diupayakan di-framing itu tentu adalah fitnah jahat dan nggak pernah dilakukan oleh Pak Prabowo maupun TNI," terangnya.


Sebelumnya, di dalam video yang dibagikan Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu (adian_napitupulu), seorang warga bernama Juli Handayani mengaku dimintai data oleh orang berseragam TNI.

Kepada perekam video, Juli mengaku diberitahu bahwa Capres Prabowo akan datang pada Sabtu (30/12/2023).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x