Kompas TV nasional humaniora

Dirut Pusat Kesejahteraan Jiwa Beri Tips Kenali Orang yang Berpotensi Bunuh Diri lewat 3P

Kompas.tv - 12 Desember 2023, 04:00 WIB
dirut-pusat-kesejahteraan-jiwa-beri-tips-kenali-orang-yang-berpotensi-bunuh-diri-lewat-3p
(Ilustrasi Gambar) Video peristiwa bunuh diri bukan untuk konten media sosial (Sumber: Kompas Tv Gorontalo)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional DR Dr Nova Riyanti Yusuf memberikan tips mengenali tanda awal untuk mengidentifikasi dan menyikapi orang terdekat yang mengalami gangguan mental dan berpotensi mengakhiri hidupnya.

“Untuk identifikasi sebenarnya hal-hal yang sederhana tapi tidak jauh dari pikiran, perasaan dan perilaku mereka, ada perubahan kecil yang mungkin tidak kita sadari, misal sering mengurung diri di kamar,” ujarnya, dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Senin (11/12/2023). Mengenali pikiran, perasaan dan perilaku, dikenal dengan 3P, adalah cara awal yang dapat dilakukan orang terdekat. 

Selain itu, perubahan orang yang depresi atau mengalami gangguan kesehatan mental lainnya bisa dicirikan dengan berhenti melakukan suatu hal yang biasanya mereka sukai.

Baca Juga: Soal Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi Unair dan Adanya Tabung Gas Helium, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Meski tidak seluruhnya, orang dengan depresi, umumnya tidak ada gairah untuk melakukan apa pun dalam hidupnya.

Mereka akan merasa tidak berdaya atau tidak menemukan pentingnya hidup di dunia. Mereka mungkin akan memberikan pandangan bahwa hidup di dunia adalah hal yang melelahkan dan tidak ada artinya, meski menyampaikannya diiringi dengan candaan.

Beri Perhatian Kecil

Menunjukkan perhatian adalah hal pertama yang bisa dilakukan bila memiliki orang terdekat dengan gangguan mental. “Tidak perlu menyinggung apa yang ia alami dan berniat menyelesaikan masalahnya, cukup misal berikan segelas kopi dan mengajaknya berbicara hal lain, dengan ini dia akan merasa bahwa masih ada orang yang peduli dengannya,” kata Noriyu, sapaan akrabnya.


Selain menunjukkan perhatian, tidak meremehkan masalah atau perasaan yang mereka alami adalah suatu keharusan sebagai orang terdekat. Terkadang, mereka juga tidak sedang membutuhkan saran, dan hanya ingin didengar.

Baca Juga: AdaKami Belum Menemukan Identitas Korban yang Diduga Bunuh Diri Akibat Teror Debt Collector

“Semua orang pasti mempunyai masalah, tapi ini adalah tentang bagaimana kita memberikan perhatian, tidak perlu menanyakan ‘kamu kenapa?’, cukup dengan hal-hal kecil, mengajak minum kopi, atau sekadar mengirimkan makanan dapat membuatnya merasa dipedulikan,” ujar mantan anggota DPR periode 2009-2014 ini.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x