Kompas TV nasional hukum

Mahfud Sebut di Pemerintahan Kini Banyak Korupsinya: Saya Terus Terang, Jenderal pun Saya Lawan

Kompas.tv - 29 November 2023, 19:33 WIB
mahfud-sebut-di-pemerintahan-kini-banyak-korupsinya-saya-terus-terang-jenderal-pun-saya-lawan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambangi kediaman Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD di Jakarta, Selasa (25/4/2023) dalam rangka Idulfitri. Menko Polhukam RI Mahfud MD menyatakan bahwa banyak korupsi yang terjadi di pemerintahan saat ini. (Sumber: Kementerian Pertahanan RI)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

TANGERANG, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan, banyak korupsi yang terjadi di pemerintahan saat ini.

Calon wakil presiden itu menyebut tidak ada menteri selain dirinya yang berani mengungkapkan banyaknya korupsi di tubuh pemerintah.

"Coba Saudara cari menteri-menteri sebelumnya, apakah ngomong kayak saya terus terang bahwa di pemerintahan ini banyak korupsinya? Enggak ada, semuanya ditutup-tutupi," kata Mahfud saat mengisi seminar kebangsaan di Universitas Buddhi Dharma Tangerang, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga: KPK Putuskan Tidak Beri Bantuan Hukum untuk Firli Bahuri yang Terjerat Korupsi, Ini Alasannya

Mahfud menyampaikan bahwa ia vokal dengan buruknya kualitas penegakan hukum dan korupsi untuk menunjukkan bahwa ia tidak diam saja.

Mahfud mengklaim senantias bekerja menegakkan hukum dan mengoordinasikan penegakan hukum dengan aparat yang menjadi bawahannya.

"Apakah ada seorang Menko Polhukam sejak dulu menyelesaikan kasus konkret? Enggak ada," kata Mahfud. 

"Saya enggak main-main. Atasannya enggak bertindak, saya bertindak," lanjutnya.

Mahfud pun mencontohkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo.

Mahfud mengaku menginstruksikan polisi mengusut tuntas kasus tersebut.

Kemudian, Mahfud juga mengaku menginstruksikan agar kasus pencucian uang sebanyak Rp349 triliun, kasus Asabri, korupsi Jiwasraya, dan Garuda Indonesia diusut tuntas.

"Kasus Asabri, seorang (jenderal) bintang tiga telepon saya, 'Pokoknya enggak takut, Menko Polhukam sekalipun kalau coba-coba mencemarkan nama baik Asabri, saya bawa ke pengadilan,'" kata Mahfud sebagaimana dikutip Kompas.com.

"Saya bilang orang ini berani melawan Menko Polhukam. Menko Polhukam itu bukan tentara, bukan bintang 4 juga, tapi bintang 9, karena orang NU itu bintang 9. Bawa ke pengadilan, sekarang dia masuk penjara, terbukti bahwa dia korupsi," lanjutnya.

Baca Juga: Pasangan Ganjar-Mahfud akan Naikkan Gaji Guru Hingga Rp30 Juta



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x