Kompas TV nasional peristiwa

Imbauan Gus Yahya, Menag, dan Menkominfo soal Bentrok di Bitung

Kompas.tv - 27 November 2023, 19:52 WIB
imbauan-gus-yahya-menag-dan-menkominfo-soal-bentrok-di-bitung
Ilustrasi bentrokan. Dari Menteri Agama, Menkominfo hingga Ketua Umum PBNU angkat bicara dan beri himbauan pasca peristiwa bentrok antarormas di Bitung, Sulawesi Utara, baru-baru ini. (Sumber: TribunPalu)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

“Itu tidak ada gunanya, sama sekali tidak ada gunanya. Sama sekali tidak menolong siapa-siapa, kita hanya menyakiti diri sendiri," ungkapnya.

Menag dan Menkominfo angkat suara

Hal senada disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas, yang menyebut bahwa agama tidak boleh dijadikan sumber perpecahan.

Menurut Yaqut, seharusnya  agama menjadi sumber inspirasi untuk melakukan perdamaian, dan alat mempraktikkan kasih sayang antar sesama manusia.

Ia pun meminta agar konflik seperti yang terjadi di Bitung segera disetop.

"Jadi saya kira sudahlah. Hentikan konflik-konflik yang bersifat SARA seperti itu. Enggak ada gunanya juga,” kata dia di Gedung DPR RI, Senin (27/11/2023).

“Agama itu untuk kemanusiaan, untuk kebaikan, bukan untuk perpecahan atau pertentangan," imbuhnya, dikutip Kompas.com.

Imbauan serupa juga disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, yang mengingatkan masyarakat untuk tidak terhasut hoaks dan kabar bohong terkait peristiwa di Bitung.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga bangsa agar menggunakan semua platform digital dengan bijak," kata Budi Arie, seperti diberitakan Antara pada Sabtu.

Baca Juga: Polisi Bakal Tindak Tegas Pelaku Kericuhan di Bitung Sulut

"Mari wujudkan Indonesia yang damai dan bermartabat," ucapnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat mencari informasi dari sumber yang tepat dan kredibel, serta merujuk informasi yang diberikan pemerintahan setempat.

"Jika ingin informasi yang tepat, bisa menghubungi otoritas pemerintahan daerah di sana, serta seluruh musyawarah pimpinan daerahnya," ujar Budi Setiadi.


 




Sumber : Kompas.com, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x