Kompas TV nasional rumah pemilu

Soroti Industri Perfilman Indonesia, Anies Baswedan: Kita Tidak Punya Studio Alam yang Besar

Kompas.tv - 9 November 2023, 08:59 WIB
soroti-industri-perfilman-indonesia-anies-baswedan-kita-tidak-punya-studio-alam-yang-besar
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, saat berbicara dalam acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang digelar oleh Centre for Strategic and International Studies, Rabu (8/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV  -  Anies Baswedan, bakal calon presiden (bacapres) usungan Koalisi Perubahan, menyoroti dunia perfilman Indonesia yang disebutnya tidak memiliki studio alam berukuran besar.

Tidak adanya studio alam berukuran besar, kata Anies, menyebabkan produsen film dunia lebih memilih Thailand sebagai lokasi syuting tropis.

“Kenapa film-film dunia kalau syuting tropis pakainya Thailand bukan Indonesia? Satu, kita tidak punya studio alam yang besar, kita tidak punya alat-alat untuk melakukan mixing, editing film-film kelas dunia,” ujar Anies di Kantor CSIS, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Menurutnya, pemerintah harus ikut campur tangan agar industri film Indonesia bisa bersaing di kancah dunia.

Baca Juga: Bagaimana Strategi Anies, Ganjar, dan Prabowo dalam Berebut Suara di Pilpres 2024?

Anies mengakui bahwa investasi di industri film membutuhkan biaya yang cukup mahal.

Tetapi, kata dia, jika industri tersebut sukses, Indonesia punya kemampuan untuk menunjukkan soft power dan dikenal di dunia internasional.

“Kita belajar ke Korea (Selatan), negara melakukan investasi besar-besaran di bidang soft power, dari mulai musik, film, tari. Seluruh yang terkait dengan seni itu investment negara besar-besaran,” kata dia.

“Baru dua dekade kemudian dunia menyaksikan hasilnya,” imbuhnya.

Anies juga berpendapat, jika pemerintah tidak memberikan bantuan, industri perfilman dan hiburan akan jalan di tempat.

Namun, jika pemerintah memberikan bantuan, suatu saat industri itu akan memberikan keuntungan bagi Indonesia.

Baca Juga: Anies Ingin Indonesia Belajar dari Korea Selatan soal Investasi Soft Power

“Begitu dikerjakan negara, pelaku-pelaku film dunia berdatangan, muncul pelaku film lokal, terjadi transfer of experience knowledge, dalam waktu beberapa tahun akan picking up,” ucap dia, dikutip Kompas.com.




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x