Kompas TV nasional rumah pemilu

Anies Ingin Indonesia Belajar dari Korea Selatan soal Investasi Soft Power

Kompas.tv - 9 November 2023, 05:40 WIB
anies-ingin-indonesia-belajar-dari-korea-selatan-soal-investasi-soft-power
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, saat berbicara dalam acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang digelar oleh Centre for Strategic and International Studies, Rabu (8/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, ingin Indonesia belajar dari Korea Selatan dalam investasi soft power (kekuatan lunak) di sektor seni dan budaya.

Hal itu disampaikan dalam acara bertema "Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri" yang digelar oleh Centre for Strategic and International Studies di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut Korea Selatan melakukan investasi besar-besaran di bidang seni dan budaya untuk meningkatkan ekonominya.

"Negara melakukan investasi besar-besaran di bidang yang sekarang disebut sebagai soft power, dari mulai musik, film, tari, seluruh yang terkait dengan seni, termasuk film, itu investasi oleh negara, besar-besaran, sehingga private sector pick up," kata Anies.

Ia mengatakan, saat masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), ia mengaku heran mengapa film-film luar negeri lebih memilih Thailand daripada Indonesia sebagai lokasi syuting di daerah tropis.

Baca Juga: Luhut Ajak Korea Selatan Kembangkan Natuna, Ada Proyek Industri Rumput Laut hingga Resor

Menurut Anies, ada dua alasan produser film luar negeri kurang meminati Indonesia sebagai lokasi syuting. 

Pertama, Indonesia tidak memiliki studio alam yang besar.

Kedua, Indonesia tidak memiliki alat-alat yang mumpuni untuk mengedit film-film kelas dunia.

"Dan investasi di situ mahal sekali, tidak ada swasta yang mau mengerjakan, itu harus dikerjakan oleh negara," kata dia.

Begitu negara mengerjakan, kata Anies, pelaku-pelaku perfilman dunia akan berdatangan, sehingga akan terjadi pertukaran pengetahuan (transfer of knowledge) dalam beberapa tahun.

"Begitu mulai picking up, mereka akan menghasilkan karya-karya yang tidak kalah, dan ini yang harus kita lakukan," ujarnya.

"Jadi ketika kita berbicara tentang kekuatan brand Indonesia dan diplomasi proaktif, maka kita harus melakukan investasi yang agak serius di sini," tegasnya.

Baca Juga: Direktur RS Indonesia di Gaza Minta Pemerintah RI Tekan Negara yang Terlibat Serangan ke Palestina

Selain itu, Anies juga mengatakan Indonesia perlu menghadirkan produk dalam negeri di kancah global.

"Kita ingin brand Indonesia muncul, bukan made in Indonesia, karena banyak barang yang dibuat di Indonesia tapi bukan produk Indonesia," katanya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x