Kompas TV nasional politik

Pengamat: Pernyataan Megawati soal Loyalitas adalah Peringatan Keras untuk Kader

Kompas.tv - 17 Oktober 2023, 13:04 WIB
pengamat-pernyataan-megawati-soal-loyalitas-adalah-peringatan-keras-untuk-kader
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam peresmian 27 kantor PDIP, patung hingga RSUD Soekarno yang digelar secara daring, Senin (16/10/2023). (Sumber: YouTube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal loyalitas sangat keras terhadap  kadernya.

Ujang memahami sikap Megawati, karena kader partai politik memang seharusnya loyal, setia, berdarah-darah dalam perjuangan.

Demikian Ujang Komarudin dalam dialog di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (17/10/2023).

“Ini menurut saya peringatan keras yang dari Ibu Mega walaupun dengan bahasa yang halus, bahwa memang kader harus loyal, kader harus setia, kader harus berdarah-darah berjuang di partai untuk bisa tahap demi tahap melalui mekanisme partai sehingga menjadi pemimpin tertinggi,” ucap Ujang.

“Partai ini kan kawah candradimuka kepemimpinan bangsa, jadi kalau banyak kader yang tidak loyal sesungguhnya partai itu sangat dirugikan.”

Baca Juga: KPU: Anies-Muhaimin Daftar ke KPU Hari Pertama, Kamis 19 Oktober 2023

Menurut Ujang, pernyataan yang disampaikan Megawati memang tidak spesifik menyebut kepada salah satu kader. Tapi Ujang meyakini, pernyataan itu disampaikan Megawati untuk putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan secara umum untuk semua kader PDI-P

“Nah dalam konteks Gibran ini, bisa jadi bahwa apa yang dikatakan oleh Ibu Mega ini salah satu peringatannya kepada Mas Gibran dan tentu berlaku umum kepada seluruh kader PDI-P,” jelas Ujang.

Dalam cermat Ujang, hubungan kurang baik antara Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati bukan kali ini saja terjadi. Tapi Megawati, sebagai Ketua Umum PDI-P selalu menegaskan kepada kader atau petugas partainya untuk selalu loyal.

“Untuk menjaga kesetiaan, menjaga institusi partainya, karena kan ini menjadi contoh dan tauladan bagi rakyat Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya kemarin Megawati menuturkan telah mempertimbangkan dengan matang siapa yang akan ditunjuk sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Mega mengaku menerima masukan dari banyak pihak terkait sosok cawapres untuk Ganjar.

Baca Juga: PDI-P Panggil Gibran Besok, Tanya Loyalitas hingga Isu Jadi Cawapres untuk Prabowo

Oleh karena itu, Megawati pun meminta berbagai pihak bersabar memberi dirinya waktu untuk dirinya menentukan.

“Oleh sebab itu, maka sabar aja. Tunggu dari mulut saya, nanti akan datang siapa pasangannya Pak Ganjar. Ya masa Ibu salah pilih? Nggak lah,” ucap Megawati.


 

Dalam pernyataanya Megawati pun memastikan bakal cawapres yang dipilihnya untuk mendampingi Ganjar bukan berdasarkan kepentingan partai semata apalagi keluarga.

“Itu bukan demi PDIP semata loh, bukan karena keinginan hitungan elektoral saja loh. Tapi itu juga bukan kepentingan saya pribadi atau keluarga loh. Jadi saya memang mencari seseorang pemimpin untuk bisa memimpin Republik Indonesia ini dengan baik,” tegas Megawati.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x