Kompas TV nasional peristiwa

DPR RI Desak Kemlu dan Kemhan Investigasi Dugaan 3 BUMN Pasok Senjata ke Junta Militer Myanmar

Kompas.tv - 4 Oktober 2023, 22:14 WIB
dpr-ri-desak-kemlu-dan-kemhan-investigasi-dugaan-3-bumn-pasok-senjata-ke-junta-militer-myanmar
Tentara junta militer Myanmar. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak DPR RI mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) melakukan investigasi terkait dugaan tiga BUMN memasok atau menjual senjata secara ilegal ke junta militer Myanmar.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldy, Rabu (4/10/2023).

Menurut Bobby, dugaan tiga BUMN pasok senjata ke junta militer Myanmar itu adalah tuduhan yang serius.

"BUMN kita ini adalah sebuah tuduhan yang sangat serius dan saya rasa perlu ditindaklanjuti apakah ini benar atau tidak," kata Bobby.

"Sepengetahuan kami, ekspor senjata oleh BUMN kita adalah tahun 2020 untuk ke Myanmar dan itu adalah sebelum adanya kudeta di Februari tahun 2021," tuturnya.

"Apakah ini berlanjut setelah adanya kudeta atau memang hanya ada salah pemberitaan atau komunikasi. Ini saya rasa pihak Kementerian Luar Negeri dan juga Kementerian Pertahanan perlu untuk memeriksa dan menginvestigasi," ujarnya.

"Karena sebagai keketuaan Indonesia dalam ASEAN adalah salah satunya untuk menyelesaikan dan meredakan konflik di Myanmar, dan ini saya rasa sudah menjadi suatu kebulatan tekad dan juga Indonesia untuk turut serta menciptakan perdamaian di Myanmar," imbuhnya.

Bobby pun berharap tuduhan ini tidak benar karena Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan konflik di Myanmar.

"Jadi saya sebagai anggota Komisi I mengharapkan segera ditindaklanjuti tuduhan ini dan saya berharap bahwa hal ini tidak benar," lanjutnya.

"Dan kami juga masih percaya bahwa Indonesia tetap akan menjadi yang terdepan dalam memimpin mewujudkan perdamaian di Myanmar dan menyelesaikan konflik dan juga melindungi masyarakat di sana," pungkas Bobby.

Baca Juga: Erick Thohir Serahkan Hasil Audit Dana Pensiun BUMN Bermasalah ke Kejagung, Kerugiannya Rp300 Miliar

Sebelumnya, penggiat HAM telah mendesak Indonesia untuk menyelidiki dugaan penjualan senjata oleh tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Myanmar.

Ketiga BUMN tersebut adalah PT PINDAD, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero). 

Beberapa pegiat HAM, yang diwakili oleh pengacara mereka, Feri Amsari, bahkan telah mengajukan laporan ke Komnas HAM terkait dugaan tersebut pada Senin (2/10/2023). 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x