Kompas TV nasional politik

Kaesang Ketua Umum PSI, Pengamat: Fenomena Selebritisasi Politik dan Kegagalan Kaderisasi Parpol

Kompas.tv - 26 September 2023, 12:46 WIB
kaesang-ketua-umum-psi-pengamat-fenomena-selebritisasi-politik-dan-kegagalan-kaderisasi-parpol
Kaesang Pangarep menyampaikan pidato dalam acara Kopdarnas: Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023) (Sumber: Kompas TV/Antara)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai penetapan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan fenomena selebritisasi politik.

"Ini fenomena selebritisasi politik, di mana sosok Kaesang yang sebelumnya kita kenal sebagai tokoh yang populer punya banyak influence (pengaruh), anak presiden juga, luar biasa dimanfaatkan oleh partai politik untuk menggaet sebagai daya magnetik, mesin suara partai," kata Nyarwi kepada KOMPAS.TV, Senin (25/9/2023) malam.

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies ini pun mengatakan PSI mendapatkan sosok brand ambassador (duta merek) yang potensial untuk berlaga dalam pemilihan umum legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Bahkan, sambung Nyarwi, penetapan Kaesang sebagai Ketum juga bisa mewarnai arah gerak PSI dalam pemilu presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, meski partai non-parlemen, kata dia, tokoh-tokoh di PSI kerap menyampaikan opini yang bisa memengaruhi publik.

"Saya lihat para tokoh yang ada di sana membangun opini-opini yang bisa memengaruhi arah, sikap, persepsi publik dan preferensi politik juga terkait orientasi sikap politik masyarakat dalam Pemilu, baik Pileg maupun Pilpres mendatang, terutama Pilpres saya lihat," ujar dosen Komunikasi Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu.

"Kita lihat nanti kira-kira seperti apa, sejauh mana PSI ini mampu memengaruhi pileg 2024 dan juga bahkan ikut mewarnai diskursus Pilpres 2024 mendatang. Saya kira ini juga menarik untuk kita simak," imbuhnya.

Baca Juga: Fakta Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI: Baru 2 Hari Jadi Anggota Parpol, Akui Privilese Anak Presiden

Nyarwi juga menerangkan, hadirnya putra bungsu Presiden Joko Widodo itu sebagai Ketum PSI semakin menegaskan bahwa jangkar politik Presiden Jokowi semakin lebar dan semakin besar.

Selebritisasi politik yang diterangkan Nyarwi itu senada dengan pernyataan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.

Adi mengatakan, fenomena penetapan Kaesang sebagai Ketum PSI ini menunjukkan kegagalan kaderisasi parpol. 

Sejauh ini, kata dia, mayoritas kader parpol tidak diminati publik. Oleh karena itu, figur sentral parpol umumnya tidak berganti dari waktu ke waktu.

Dalam konteks tersebut, tambah Adi, parpol mencari jalan pintas untuk mengoptimalkan perolehan suara di pemilu. Hal itu pula yang dilakukan PSI dengan bergabungnya Kaesang. Apalagi, parpol ini tak lolos ambang batas parlemen saat mengikuti Pemilu 2019. 

“Jelas ini jalan pintas lolos ke Senayan. PSI mencari figur populer dan memiliki back up politik mentereng seperti Kaesang yang notabene anak Presiden,” ujar Adi, dilansir dari Harian Kompas

Baca Juga: Pengamat Lingkar Madani: Kaesang Jadi Ketum PSI Hal Paling Menggelikan dalam Dinamika Politik

Sebelumnya, Kaesang mengakui privilese sebagai anak Presiden Jokowi menjadi salah satu faktor yang mendorong penetapannya sebagai Ketum PSI.

"Oh privilese, privilese selalu ada. Sudah begitu saja," kata Kaesang dalam acara Kopdarnas: Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023) malam.

"Ya, privilese, lah, saya mengiyakan. Kok masih diulang lagi?" tegasnya.

Ia pun mengaku terinspirasi memasuki gelanggang politik dari ayahnya. Ia menyebut, rekam jejak Jokowi itu meyakinkan dirinya bahwa kekuasaan bisa membawa kebaikan apabila dipegang oleh orang yang tepat. 

“Jujur, saya masuk politik inspirasinya adalah bapak saya sendiri. Saya ingin mengikuti jejak beliau, berpolitik untuk kebaikan,” ujarnya.


 



Sumber : Kompas TV, Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x