Kompas TV nasional rumah pemilu

Jokowi Gocek Relawan Seknas, Tak Singgung Dukungan Pilih Bahas Jebakan Pendapatan Menengah

Kompas.tv - 16 September 2023, 18:37 WIB
jokowi-gocek-relawan-seknas-tak-singgung-dukungan-pilih-bahas-jebakan-pendapatan-menengah
Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan di pembukaan Rakernas relawan Seknas Jokowi di Bogor, Sabtu (16/9/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

"Saya ingin menunjukan ini negara besar, Indonesia negara besar, bukan negara kaleng-kaleng kita ini," sambung Jokowi. 

Poin kedua dalam sambutannya yakni soal hilirisasi. Presiden menjelaskan saat Indonesia mengekspor bahan mentah nikel, uang yang masuk sekitar 2,1 triliun dolar Amerika Serikat, atau hanya dapat Rp30 triliun per tahun. Itupun yang dapat perusahaan. 

Saat ada hilirisasi mulai tahun 2020, muncul angka 33,8 triliun dolar AS. Kalau dirupiahkan sekitar Rp510 triliun. 

"Pemerintah dapat apa? Dari Rp30 trilin kita dapat royalti dan biaya ekspor, kemudian saat Rp510 triliun kita juga dapat royalti, PPN, PPh Badan, PPh karyawan, biaya ekspor. Negara dapat dari situ, penerimaan negara," ujar Jokowi. 

"Kemudian dari penerimaan negara itu kita transfer untuk dana desa, untuk bantuan sosial pangan, kita berikan membangun infrastruktur. Jadi urutan ceritanya seperti itu. Tapi ada yang tanya Pak itu yang untung perusahan, iya tapi kita juga dapat untung besar, itu baru satu barang," sambung Jokowi.

Baca Juga: Pakar Komunikasi Nilai Dukungan Jokowi Lebih Berat ke Ganjar: Satu Garis Politik, Satu Rumah

Poin terakhir dalam sambutannya yakni soal Pilpres 2024. Saat menyinggung politik di 2024 ini Jokowi juga tidak memberikan respons soal restu dari relawan Seknas untuk mendukung Ganjar. 

Presiden mengingatkan Pilpres 2024, 2029, 2034 sangat menentukan Indonesia bisa melompat menjadi negara maju, atau masuk kategori negara middle income trap alias terjebak pada perangkap negara berkembang.

Untuk itulah kesempatan untuk Indonesia tidak masuk perangkap negara berkembang ada di tiga Pilpres tersebut. Namun, diakui Jokowi, hal tersebut tidaklah mudah.  

Dengan bahasa tubuh Jokowi seolah ingin menyatakan ingin mendukung salah satu tokoh agar bisa meneruskan program yang sudah dibuat ke depan.

"Saya berpikiran (menunjuk orang menggunakan bahas tubuh) enggak. Saya berpikiran negara ini harus menjadi negara yang maju negara makmur. Tapi memang kepemimpinan itu sangat menentukan," ujarnya. 

Baca Juga: PDIP Bantah Jokowi Dukung Prabowo: Beliau Beri Arahan Menangkan Ganjar

Presiden kemudian melanjutkan sambutannya mengenai arah partai-partai politik. Jokowi menjelaskan arah partai politik sudah diketahuinya melalui informasi yang diterima. Mulai dari BIN, Bais TNI, Polri dan informasi di luar itu.  

Setelah mempaparkan arah partai yang diterima Jokowi kemudian menutup sambutannya. 

"Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan di kesempatan yang baik ini. " ujar Jokowi. 

"Saya melihat saudara-saudara ini nunggu (permohonan restu)," sambung Jokowi disambut gelak tawa.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x