Kompas TV nasional peristiwa

Prabowo Bergandengan Tangan dengan SBY di Acara Pepabri: Kita Harus Akrab

Kompas.tv - 12 September 2023, 15:49 WIB
prabowo-bergandengan-tangan-dengan-sby-di-acara-pepabri-kita-harus-akrab
Foto arsip. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). (Sumber: (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN).)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat akrab dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dalam acara Hari Ulang Tahun ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI/Polri (Pepabri), Selasa (12/9/2023).

Berdasarkan pantauan jurnalis KOMPAS TV, Renata Pricila Panggolo, Prabowo duduk satu meja dengan SBY.

Bukan hanya itu, keakraban kedua tokoh tersebut juga terlihat ketika bernyanyi bersama. Bahkan Prabowo dan SBY terlihat saling merangkul dan bergandengan tangan di akhir acara.

Prabowo kemudian berbicara soal keakrabannya dengan SBY dalam acara tersebut.

“Ini kan adalah ulang tahun Pepabri,” kata Prabowo seusai acara di Jakarta.

“Kita harus akrab, sesama bangsa harus akrab, itu demokrasi."

Baca Juga: Muhaimin Gabung AHY Keluar, NasDem Tegaskan Nama Tetap "Koalisi Perubahan"

Selain Prabowo dan SBY, acara peringatan HUT ke-64 Pepabri juga dihadiri sejumlah purnawirawan antara lain Ketua Umum DPP Pepabri Agum Gumelar, Wiranto, AM Hendropriyono, dan Djoko Suyanto.

Terkait Pemilu 2024, Agum mengatakan, meskipun memiliki hak pilih, Pepabri secara organisasi tetap harus netral.

Namun, secara individu, purnawirawan dipersilakan untuk memilih capres dan cawapres tertentu.

”Perbedaan pilihan atau polarisasi selama pemilu adalah sesuatu hal yang wajar tetapi harus bersifat sementara. Perbedaan itu harus berakhir ketika pilpres selesai. Semua pihak harus menghormati yang menjadi keputusan demokrasi,” kata Agum.

Meskipun demikian, dia mengingatkan kepada anggota TNI aktif agar tetap netral karena mereka tidak bisa berpolitik.

Dia menambahkan, bagi TNI aktif, secara institusi, organisasi, dan personal, semuanya harus netral. Mereka tidak boleh ikut terpengaruh sikap para purnawirawan yang tergabung dalam organisasi dan lembaga seperti Pepabri.

Baca Juga: Pengamat: Ridwan Kamil Tersandung 2 Hal untuk Bisa Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres


 



Sumber : Kompas TV, Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x