Kompas TV nasional politik

Demokrat Nilai Duet Anies-Muhaimin Keputusan Sepihak, Surya Paloh: Harapan Kita ke Arah Positif

Kompas.tv - 1 September 2023, 05:20 WIB
demokrat-nilai-duet-anies-muhaimin-keputusan-sepihak-surya-paloh-harapan-kita-ke-arah-positif
Kolase bakal calon presiden Anies Baswedan dan ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Partai NasDem dan PKB dikabarkan telah melakukan kerja sama politik untuk pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh buka suara soal pertemuan tertutup yang menghasilkan keputusan duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Surya Paloh menjelaskan sedari awal Partai NasDem selalu berharap penuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bisa berjalan bersama dan terus berkembang. 

Ia juga menegaskan tidak pernah menolak atau tidak setuju dengan ditunjuknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Anies. 

Surya Paloh pun merasa prihatin mendengar tudingan sebagai pengkhianat karena disebut secara sepihak memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal Cawapres Anies Baswedan yang dilayangkan Partai Demokrat.

"Saya tidak pernah menyatakan tidak setuju kepada mas AHY. Sungguh harus saya katakan itu. Dia adik saya. AHY sebagai seorang adik, orang muda. Pemimpin muda yang saya harapkan. The rising star nanti harusnya ke depan," ujar Surya Paloh di gedung DPP Partai NasDem, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga: Anies Gandeng Cak Imin, Demokrat: Anies Tak Komunikasi, Ini Pengkhianatan

Ia menjelaskan merapatnya PKB di Koalisi Perubahan seharusnya dinilai sebagai langkah yang positif. Apalagi tujuannya untuk memenangkan Anies Baswedan di Pilpres 2023. 

PKB memiliki basis masa di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dua daerah ini menjadi perebutan bagi setiap partai koalisi pengusung capres-cawapres 2024.

"Harapan kita kalau memang itu terjadi ya demikian pastinya (menguatkan suara Anies di Jateng dan Jatim). Mana ada harapan kita yang negatif, harapan kita ya ke arah positif. Semua harapan kita yang baik, bagus dan positif," ujarnya.

Lebih lanjut Surya Paloh kembali menegaskan NasDem tidak menginginkan KPP bubar, jika nantinya PKB masuk sebagai anggota baru. 

Namun dirinya tidak bisa melarang partai yang ingin mundur sebagai anggota Koalisi Perubahan. Keluarnya partai dari KPP merupakan hak dari partai dan perlu dihormati.

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Demokrat Ungkap Pengkhianatan Anies dan Nasdem

"Kenapa kita harus paksakan bubar kalau dia bisa bertahan baik, bagus berkembang. Syukur-syukur apa yang direncanakan bisa tercapai," ujar dia. 

"Saya hormati (jika Partai Demokrat keluar KPP), apalagi yang harus saya katakan? Kalian lihat, kira-kira model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak? itu saja. Tapi saya hormati itu," sambung Surya Paloh. 

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, wacana duet Anies-Muhaimin ini dibuka oleh Partai Demokrat. DPP Partai Demokrat mendapat informasi Anies sudah memilih pendampingnya di Pilpres 2024 yakni Muhaimin Iskandar.

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan pada Rabu (30/8) DPP Partai Demokrat mendapat informasi dari Sudirman Said, juru bicara Anies Baswedan yang juga anggota tim 8 KPP, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Keputusan itu tidak terlepas dari pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Anies pada Selasa (29/8) malam dan menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Baca Juga: Anies Disebut Sudah Tunjuk Muhaimin Jadi Cawapres, Demokrat: Keputusan Sepihak Inisiatif Surya Paloh

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, sambung Teuku, Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

DPP Partai Demokrat menilai langkah sepihak tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan dan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar Teuku dalam pesan tertulisnya, Kamis (31/8).


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x