Kompas TV nasional politik

Ketua DPD Sebut Ketidakadilan dan Kemiskinan Struktural Jadi Persoalan di Daerah yang Sulit Diatasi

Kompas.tv - 16 Agustus 2023, 11:30 WIB
ketua-dpd-sebut-ketidakadilan-dan-kemiskinan-struktural-jadi-persoalan-di-daerah-yang-sulit-diatasi
Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam sidang Tahunan MPR RI, Rabu (16/8/2023). Ia mengungkapkan adanya dua persoalan fundamental yang dialami masyarakat di daerah-daerah. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengungkapkan terdapat dua persoalan fundamental yang dialami masyarakat di daerah-daerah.

Persoalan itu adalah ketidakadilan dan kemiskinan struktural yang sulit dientaskan.

Hal tersebut, kata dia, ditemukannya setelah mengunjungi 34 Provinsi dan sekitar 300 Kabupaten/Kota di Indonesia untuk melihat, merasakan, serta mendengar langsung, apa yang disuarakan masyarakat di daerah.

"Tentu kami juga melihat dan merasakan langsung, pembangunan yang telah diupayakan secara cepat oleh pemerintah pusat, khususnya pembangunan infrastruktur, untuk menjawab kesenjangan pembangunan antara Jawa dan Luar Jawa," kata La Nyalla dalam Sidang Tahunan MPR 2023, Rabu (16/8/2023).

"Tetapi kami masih menemukan fakta, persoalan fundamental yang dirasakan oleh masyarakat. Yang bermuara kepada dua persoalan mendasar. Yaitu ketidakadilan yang dirasakan masyarakat, dan kemiskinan struktural yang sulit dientaskan oleh pemerintah daerah," sambungnya, dipantau dari program Breaking News KompasTV.

Ketua DPD ini pun mengaku mengapresiasi atas upaya pemerintah pusat, yang menempuh jalan dengan pemberian bermacam bantuan, sebagai bantalan sosial, dalam upaya pengentasan kemiskinan, melalui puluhan program kementerian dan badan.

Baca Juga: Di Depan Jokowi, Ketua MPR: Ganjar, Prabowo atau Anies, Pembangunan Indonesia Harus Dilanjutkan

Kendati demikian, program bersifat karitatif dan kuratif tersebut, kata dia hanya mengobati gejala dari suatu penyakit yang sesungguhnya. 

"Karena persoalan yang sesungguhnya, dan paling mendasar adalah, kita sebagai bangsa telah kehilangan saluran dan sarana untuk membangun cita-cita bersama kita sebagai sebuah bangsa," ujarnya.

Cita-cita bersama yang dimaksud yakni yang melahirkan tekad bersama, seperti yang pernah dirasakan ketika bangsa ini mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.


"Sehingga negara ini, saat itu mampu melewati masa sulit dan ujian demi ujian dalam mempertahankan kemerdekaan," imbuhnya.

Ia pun menegaskan tekad bersama hanya bisa dirajut melalui saluran dan sarana yang memberikan ruang kedaulatan kepada rakyat, sebagai pemilik negara ini.

"Dalam sebuah ikatan yang mampu menyatukan. Mampu memberikan rasa keadilan. Dan mampu menjawab tantangan masa depan melalui jati diri bangsa ini," ucapnya menegaskan.

Baca Juga: Bamsoet: Kita Sudah Tahu Siapa Capres, Meski Belum Jelas Cawapresnya

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x