Kompas TV nasional politik

Bamsoet: Suka atau Tidak, Kita Harus Menata Ulang Kerangka Kerja Pertahanan Indonesia

Kompas.tv - 16 Agustus 2023, 10:06 WIB
bamsoet-suka-atau-tidak-kita-harus-menata-ulang-kerangka-kerja-pertahanan-indonesia
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus


JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya mendorong untuk menata ulang kerangka kerja pertahanan Indonesia. Salah satunya, dengan menata kembali haluan negara. 

"Suka atau tidak suka, kita harus menata ulang kerangka kerja pertahanan Indonesia di dalam konstitusi kita dengan menata kembali haluan negara, untuk memastikan Indonesia memiliki kerangka kerja konstitusional yang mampu menangkap kebutuhan zaman," kata pria yang karib disapa Bamsoet itu dalam Sidang Tahunan MPR 2023, Rabu (16/8/2023).

Awalnya, ia menyampaikan ihwal situasi dunia saat ini masih diliputi oleh ketegangan akibat Perang Rusia-Ukraina, yang hingga hari ini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Baca Juga: Puan Kenakan Baju Adat Kalimantan Barat di Sidang Tahunan MPR, Megawati Pakai Kebaya Merah Putih

"Perdamaian masih menjadi konsep yang menggantung di awang-awang. Keberpihakan entitas global kepada masing-masing pihak dengan berbagai latar belakangnya, tidak menafikkan fakta bahwa perang, apapun alasannya, hanya akan menyisakan trauma dan bekas luka," ujarnya. 

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut, krisis Ukraina telah menunjukkan secara gamblang kepada dunia, bagaimana cara pandang para pemimpin dunia di tengah peta kekuatan global yang multipolar, yang seringkali mementingkan motif politik dan ekonomi, dibandingkan prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

Di tengah situasi tersebut, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berulang kali berupaya memberikan solusi perdamaian permanen, dengan mendorong gencatan senjata dan diplomasi di meja perundingan. 

"Namun inisiatif ini agaknya masih membutuhkan waktu untuk diterima para pihak yang berkonflik. Situasi perang Rusia-Ukraina mengisyaratkan, bahwa pertahanan dan keamanan negara haruslah dimaknai sebagai sebuah konsep yang holistik dan multidimensional."

"Pertama, Indonesia sebagai negara berdaulat perlu memiliki kemampuan militer yang tangguh dan profesional, yang didukung oleh semangat kerjasama segenap elemen bangsa, sebagaimana mandat Panglima Besar Jenderal Sudirman : “Tentara kita adalah tentara rakyat yang akan kuat bila hidup dan bergotong royong bersama rakyat," katanya.

Kedua, pertahanan dan keamanan negara juga meliputi dimensi ekonomi. Sebagai negara yang kaya akan sumberdaya, Indonesia harus membangun ketahanan dan kemandirian ekonomi, yang ditopang oleh kedaulatan pangan, energi, dan industri.


 

Ketiga, sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia perlu lebih meningkatkan peran politik luar negeri yang bebas aktif, bergaul erat dengan semua negara bangsa, tanpa perlu berpihak pada salah satunya.

Baca Juga: Link Live Streaming Pidato Kenegaraan Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2023, Berikut Susunan Acaranya

"Kita menyadari, bahwa dalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan. Di tingkat kompetisi global, terjadi pergeseran keseimbangan kekuatan di arena geopolitik, dan perluasan pengaruh ekonomi dan militer beberapa negara," katanya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x