Kompas TV nasional politik

Rocky Gerung Minta Maaf Sudah Buat Keonaran di Publik Gara-Gara Kritik Tajam ke Pemerintah

Kompas.tv - 4 Agustus 2023, 19:00 WIB
rocky-gerung-minta-maaf-sudah-buat-keonaran-di-publik-gara-gara-kritik-tajam-ke-pemerintah
Kolase foto Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Rocky Gerung. Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung mengadakan jumpa pers terkait banyaknya laporan masyarakat terkait pernyataannya kepada Presiden Jokowi, Jumat (4/8/2023). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

Baca Juga: [FULL] Klarifikasi Rocky Gerung soal Pidato 'Hina' Jokowi, Singgung soal Dipolisikan

Rocky menjelaskan martabat memang melekat pada diri manusia, tetapi martabat tidak melekat pada jabatan seseorang. 

"Martabat itu melekat pada diri manusia itu human dignity. Pejabat publik enggak boleh kita berikan martabat individu kepada pejabat publik. Karena pejabat publik diangkat berdasarkan kesepakatan sosial," ujarnya. 

Menurut dia, kritik yang disampaikannya merupakan kontradiksi di dalam kebijakan Jokowi sebagai Kepala Pemerintahan. Meski kritik yang disampaikan sangat keras, bukan berarti hal tersebut menghina pribadi Jokowi. 

Rocky Gerung menjelaskan jika kritik yang disampaikan dinilai mengarah kepada individu maka sejatinya Jokowi bukan lagi sebagai Kepala Pemerintahan, tapi sebagai raja. Padahal Indonesia tidak menganut sistem kerajaan sehingga tubuh publik berbeda dengan pribadinya.

"Bapak mu, bapak ku dan bapak kita, dia bikin kesalahan tetap kita maafkan. Seumur hidup dia tidak bisa diganti sebagai bapak. Presiden itu dipilih hanya lima tahun. Itu dasarnya," jelasnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Jawab Moeldoko: Kayak Preman Pakai Bahasa Pasang Badan

"Sekali lagi martabat itu melekat pada diri manusia bukan pada jabatan. Itu fundamental dalam organisasi di pikiran yang sehat tentang demokrasi," ujar Rocky Gerung.

"Saya dapat kesan memang kita belum utuh mengerti soal-soal itu karana kita masih panjang berdemokrasi, satu waktu mungkin bisa diterima. Mungkin lima sampai 10 tahun lagi baru kita paham dia pejabat publik dan penjabat publik juga mengerti dia jadi pejabat publik maka dia musti siap sedia bahkan dicaci maki. Karena kita gaji dia," pungkasnya. 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x